Salin Artikel

Saat Petugas KPPS di Banyak Daerah Mulai Bertumbangan...

Sebagian dilarikan ke rumah sakit dan beberapa di antaranya bahkan meninggal dunia. Diduga mereka kelelahan lantaran bertugas saat pencoblosan berlangsung.

Petugas KPPS yang sakit bahkan meninggal dunia tersebut terjadi di Palopo (Sulsel), Baubau (Sulawesi Tenggara), Makassar, Malang, Surabaya, Situbondo, Klaten, Kendal, Tangerang, Bogor, dan masih banyak lagi.

Hal ini seperti mengulang kejadian pada Pemilu 2019 lalu.

Dikutip Kompas.com (20/1/2020), total ada 849 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas yang mengalami sakit pada Pemilu 2019.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan, beban kerja yang cukup berat menjadi salah satu faktor banyaknya petugas yang sakit atau meninggal dunia.

Menurut Komnas HAM, ada tiga faktor penyebab kematian massal yang terjadi pada petugas KPPS pada Pemilu 2019 silam.

Pertama, yakni faktor komorbid atau penyakit penyerta.

Kedua adalah manajemen risiko yang dinilai lemah, khususnya terkait analisis beban kerja dan mekanisme pemeriksaan kesehatan para petugas KPPS.

Dan faktor ketiga adalah beban kerja yang tidak manusiawi.

"Beban kerja petugas KPPS yang sangat tinggi dan disertai dengan durasi kerja yang sangat panjang, dapat mencapai 48 jam tanpa henti sejak persiapan pendirian TPS," ucap Komisioner Komnas HAM Pramono Ubaid Tanthowi, dikutip dari Kompas.com (16/11/2023).

Berdasarkan laporan dinas kesehatan di setiap provinsi menunjukkan jumlah petugas Pemilu yang meninggal terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat.

Proses pendataan 

Anggota KPU RI Idham Holik mengaku masih mendata jumlah petugas KPPS yang meninggal saat menjalankan tugas penghitungan maupun pengawasan pada Pemilu 2024.

Kendati demikian, pihaknya memastikan jumlah petugas KPPS yang tutup usia tidak sebanyak Pemilu 2019.

Ia mengakui beban kerja bagi petugas KPPS karena penghitungan suara harus beres dalam waktu satu hari di TPS meskipun tidak semua kematian petugas KPPS pada Pemilu 2024 terjadi setelah pemungutan suara.

"Proses penghitungan surat suara tak boleh berhenti. Harus selesai di TPS," paparnya.

(Sumber: Kompas.com/Singgih Wiryono, Sania Mashabi, Vitoria Mantalean | Editor: Ihsanuddin, Kristian Erdianto, Sari Hardiyanto)

https://regional.kompas.com/read/2024/02/16/082537478/saat-petugas-kpps-di-banyak-daerah-mulai-bertumbangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke