Salin Artikel

Cerita Gibran soal Seragam Petugas Parkir Saat Pawai Pembangunan, Bukan Sindiran tapi Memenuhi Janji

Gibran dianggap menyindirnya partainya, PDI-P, yang selalu mengemukakan bahwa kader merupakan petugas partai. 

Putra Sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu membantah anggapan tersebut. Dia mengatakan hanya memakai baju yang ada.

"Ora ono sing jenenge simbol nyindir (tidak ada yang namanya simbol sindiran)," katanya di Balai Kota Solo, Rabu (23/8/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

"Itu kan tafsiran orang-orang sendiri. Secara sadar memakai. Sing ono opo, jipuk, ngono wae (yang ada apa, diambil, gitu saja)," imbuhnya.

Gibran menegaskan bahwa baju petugas parkir yang dipakainya merupakan seragam resmi. 

"Petugas parkir kok simbol. Piye to (gimana to) mas. Itu kan seragam parkir resmi," ungkapnya. 

Dia mengatakan seragam tersebut diberikan oleh asosiasi pengusaha parkir di Solo. Dia mendapatkan seragam itu saat berada di rumah Ketua DPC PDI-P Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy. 

"Dikekke karo aku pas ning ngomahe (diberikan saat aku di rumahnya) Pak Rudy," ujarnya. 

Gibran kemudian memenuhi janji akan memakai seragam petugas parkir tersebut.

"(saat itu perwakilan asosiasi pengusaha parkir bilang) mas ini dari teman-teman. Oh iya nanti saya pakai. Saya pakai tenan (beneran)," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kata Gibran soal Kostum Petugas Parkir Sindir Petugas Partai : Tidak Ada Simbol Sindiran.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/24/080853078/cerita-gibran-soal-seragam-petugas-parkir-saat-pawai-pembangunan-bukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke