Salin Artikel

Sebelum Batam, Pulau Belakang Padang Menjadi Pusat Upacara HUT RI

BATAM, KOMPAS.com – Pulau Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), merupakan salah satu pulau yang berbatasan dan berhadapan langsung dengan negara tetangga, Singapura.

Sebelum Batam ada, Pulau Belakang Padang digunakan sebagai pusat kecamatan untuk pulau-pulau kecil di sekitar Batam. Namun karena luasnya terbatas, Pulau Belakang Padang tidak berkembang sehingga pusat kecamatan dipindahkan ke Pulau Batam.

Kecamatan Belakang Padang merupakan salah satu kecamatan kepulauan di Batam yang wilayahnya mencakup lebih dari 100 pulau.

Berdasarkan data Kecamatan Dalam Angka Tahun 2014, wilayah Kecamatan Belakang Padang mencakup 108 pulau. Terdiri dari 43 pulau berpenghuni dan 65 pulau tidak berpenghuni.

Tidak hanya itu, karena lokasinya berbatasan langsung dengan Singapura, menjadikan kecamatan ini salah satu perbatasan di Batam.

Terdapat 3 pulau terluar dan 6 titik garis pangkal wilayah kepulauan Indonesia di Kecamatan Belakang.

Berdasarkan Perpres 78/2005, ketiga pulau tersebut adalah Pulau Nipah, Pulau Pelampong, dan Pulau Batu Berhanti.

Sedangkan berdasarkan PP 38/2002, ada 6 titik garis pangkal wilayah Kepulauan Indonesia. Di Pulau Nipah ada 2 titik, serta satu titik di Pulau Pelampong, Pulau Batu Berhanti, Karang Helen Mars, dan Karang Benteng.

Camat Belakang Padang Yudi Admajianto mengatakan, hal inilah yang membuat Kecamatan Belakang Padang menjadi pulau yang spesial.

Seperti pada perayaan Hari Kemerdekaan RI, hampir setiap tahun dilakukan berbagai macam kegiatan yang diikuti seluruh warga pulau di sekitar Pulau Belakang Padang.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak saja menggelar pesta rakyat, Pulau Belakang Padang juga menggelar kirab budaya pada perayaan HUT RI ke-78.

Kirab budaya ini menampilkan pakaian adat 38 provinsi di Indonesia serta karnaval. Mereka pun antusias dengan aneka busana dan adat nusantara. 

“Kirap budaya ini adalah agenda rutin dan sudah berlangsung sejak puluhan tahun dilakukan masyarakat pulau Belakang Padang yang berhadapan langsung dengan Singapura,” tambah Yudi.

Kirab ini menghadirkan kreasi dari anak-anak sekolah dari tingkat PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga orang dewasa yang merupakan warga setempat.

Kreasi para peserta menggambarkan tema-tema nusantara, pakaian profesi, pakaian dari limbah daur ulang, hingga pasukan drumband.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengingatkan kepada sejarah, bahwa sebelum terbentuknya Batam, Pulau Belakang Padang lah yang selalu menjadi tempat upacara HUT Kemerdekaan RI,” jelas Yudi.

“Jadi memang kami menjaga ini untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak generasi yang ada di Belakang Padang dan sekitarnya, tentang keberagaman dan menanamkan rasa nasionalisme di perbatasan,” pungkas Yudi.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/18/163101578/sebelum-batam-pulau-belakang-padang-menjadi-pusat-upacara-hut-ri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke