Salin Artikel

Kronologi Pria di Kubu Raya Bunuh Istri yang Dinikahi 16 Tahun, Korban Mengaku Punya Anak dari Selingkuhan

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (26/7/2023). Hari itu, pasangan suami istri itu pergi dari rumah menuju ke pondok ladang.

Di pondok ladang, mereka berdua bernostalgia tentang masa lalu mereka. Joni lantas bertanya tentang kecurigaannya pada SO yang diduga memiliki pria idaman lain.

Seketika suasana pondok memanas dan terjadi adu mulut antara Joni dan sang istri.

Bahkan Joni langsung menampar sang istri yang mengatakan bahwa empat anak mereka bukan darah daging Joni

"Saat pelaku terus bertanya siapa pria lain tersebut dan akhirnya dijawab oleh korban, jika keempat anak pelaku bukanlah anak kanduang dari pelaku," kata kata Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, Iptu Heru Anggoro, Jumat (28/7/2023).

"Yang membuat pelaku menjadi emosi dan menampar pipi korban sebanyak satu kali," tambah dia.

Tak terima ditampar oleh Joni, korban pun mengatakan perlakuan suaminya itulah yang membuatnya ingin bercerai.

SO kemudian mengancam akan melaporkan perbuatan suaminya kepada polisi.

"Mendengar perkataan korban tersebut, membuat pelaku semakin emosi," ungkapnya.

Pelaku yang naik pitam kemudian menganiaya korban secara membabi buta.

"Dan kemudian saat itu mereka bergumul di pondok ladang tersebut. Korban sempat kabur dan berlari keluar pondok dengan membawa gunting di tangan kanan," jelasnya.

Saat itu juga Joni langsung mengejar istrinya yang berupaya kabur. Sekira 30 meter dari pondok, Joni berhasil menangkap istrinya dari belakang.

Pelaku pun merebut gunting yang dibawa oleh korban. Gunting itu lantas digunakan oleh pelaku untuk menganiaya korban.

Korban yang sudah terluka masih berupaya melawan, namun ia kalah tenaga. Pelaku kemudian memiting leher korban hingga lemas dan pingsan.

Setelah memastikan sang istri tak berdaya, pelaku melepas pitingannya dan memanggul tubuh istrinya menuju ke motornya. Setibanya di motor, Joni mendudukkan istrinya di belakang.

Selanjutnya, Joni mengendarai motor sampil memegang kedua tangan istrinya dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanan Joni memegang stang motor.

Di tengah perjalanan, pelaku menemukan ide untuk merekayasa kejadian tersebut. Ia menjatuhkan diri dengan motor bersama istrinya ke parit.

"Setelah jatuh ke parit, pelaku berpura-pura berteriak meminta tolong sehingga terdengar oleh warga," urainya.

Pelaku kemudian membawa istrinya yang belum sadar ke rumah mertuanya. Saat ditanya orangtua sang istri, Joni mengaku bahwa ia dan SO terjatuh di parit.

Namun, korban tak kunjung sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke puskesmas terdekat.

Karena keterbatasan alat di puskesmas, korban dibawa ke RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak.

Saat hendak dilakukan penanganan, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Merasa curiga dengan kematian anaknya, orangtua korban meminta untuk dilakukan otopsi.

Dari hasil otopsi terungkap bahwa korban tewas bukan karena jatuh dari parit, melainkan dibunuh oleh suaminya sendiri.

Curiga sang istri selingkuh

Kepada polisi, pelaku mengaku nekat menghabisi istrinya karena curiga SO ada main dengan pria lain sejak mereka menikah.

Sebelum pembunuhan terjadi, Joni mengaku sudah sebulan berselisih paham dengan sang istri.

Pertengkaran itu dikarenakan Joni memergoki istrinya bermesraan dengan pria lain. Namun saat ditanya, istrinya itu tak mau mengaku. Baru tiga hari setelahnya, korban mengaku setelah Joni berniat akan mengakhiri hidup.

"Jadi akhirnya istri saya ngaku sendiri, tapi dia bilang cuma dicium," tandasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor : Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com

https://regional.kompas.com/read/2023/07/29/194900778/kronologi-pria-di-kubu-raya-bunuh-istri-yang-dinikahi-16-tahun-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke