Salin Artikel

Pagar SMAN 3 Bukittinggi Disegel Warga, Diduga karena Puluhan Calon Siswa Gagal Diterima

Aktivitas belajar mengajar pun terganggu karena para siswa maupun guru tak bisa masuk ke dalam sekolah pada Kamis pagi.

Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Bukittinggi, Sefriadi mengatakan, penyegelan sekolah itu diduga akibat puluhan calon siswa tak lolos saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Merujuk data yang dimilikinya, Sefriadi menerangkan bahwa ada 89 calon siswa yang telah diverifikasi pihak sekolah. Namun mereka tak lolos PPDB 2023 karena keterbatasan daya tampung.

"Permasalahan tadi pagi itu, akibat keterbatasan daya tampung sekolah, pendaftar kita cukup banyak. Namun, kita tak bisa berbuat banyak, sebab instruksi mengenai daya tampung dari pihak provinsi," kata Sefriadi saat ditemui TribunPadang.com di sekolah.

Sefriadi menerangkan, 89 calon siswa itu telah melalui tahap verifikasi di SMAN 3 Bukittinggi. Mereka semua, merupakan calon siswa yang memang berada di zonasi sekolah tersebut.

"Siswa yang tidak diterima ini, masih masuk zonasi SMAN 3 Bukittinggi. Tapi karena permasalahan daya tampung, kita hanya bisa menerima 294 siswa, seleksi akhir dilakukan oleh pihak provinsi," terang Sefriadi.

Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 yang berada di Kota Bukittingi untuk mencari solusi terkait permasalahan tersebut.

"Kita hari ini akan ke Cabdin, minta solusi sekaligus koordinasi tentang hal ini. Supaya tidak ada yang merasa dirugikan, khususnya masyarakat," kata Sefriadi.

Sementara itu Zul, pedagang di depan SMAN 3 Bukittingi mengaku melihat rombongan siswa yang tak bisa masuk ke dalam sekolah pada Kamis pagi.

"Tidak ada aksi kericuhan, hanya sekolah sempat disegel dengan cara digembok saja. Tapi, kini sudah terbuka lagi tampaknya," pungkas Zul.

Belajar dilakukan secra daring

Aktivitas belajar dan mengajar di SMAN 3 Bukittinggi hari ini dialihkan ke daring atau online.

Keputusan PBM daring itu diinstruksikan langsung oleh Kepala SMAN 3 Bukittinggi, Sefriadi dengan tujuan meminimalisir risiko lanjutan yang sedang terjadi di sekolah.

"Karena tak ingin mendapati risiko berbahaya lebih lanjut, kami arahkan siswa untuk daring terlebih dahulu, hingga situasi mereda," kata Sefriadi pada Kamis.

Sefriadi berpendapat, tindakan penyegelan yang diduga dilakukan sejumlah warga itu, sangat merugikan para siswa yang akan belajar di SMAN 3 Bukittinggi.

"Penyegelan ini mengganggu, karena kita tak bisa lanjut masuk sekolah (belajar dan mengajar), kita berharapnya bisa tatap muka secepatnya, tapi saat ini belum bisa dipastikan, mudah-mudahan besok normal lagi," terang Sefriadi.

Berdasarkan pantauan TribunPadang.com, penyegelan kepada SMAN 3 Bukittinggi itu tak berlangsung lama. Sekira pukul 08.40, pagar sekolah sudah kembali terbuka.

Kendati demikian, dari video yang beredar di sosial media Bukittinggi, terlihat rombongan siswa terlihat memadati kawasan depan sekolah pada saat masuk sekolah pukul 07.30 WIB,

Mereka tampak bingung, akibat penyegelan yang terjadi. Namun, saat ini para siswa itu telah dipulangkan untuk mengikuti proses belajar secara daring.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Warga Segel SMAN 3 Bukittinggi Karena Puluhan Calon Siswa Gagal Diterima Saat PPDB 2023

https://regional.kompas.com/read/2023/07/13/165600378/pagar-sman-3-bukittinggi-disegel-warga-diduga-karena-puluhan-calon-siswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke