Salin Artikel

Dikpora Dompu Batasi Siswa Baru Masuk Sekolah Swasta, Takut Sekolah Negeri Kekosongan

DOMPU, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), membatasi penerimaan siswa baru di sekolah swasta, terutama untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP).

Pembatasan tersebut dilakukan karena alasan pemerataan dan khawatir sekolah negeri akan kekosongan siswa.

"Kalau semua dibiarkan masuk swasta itu kan bisa kosong SMP-SMP Negeri," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dikpora Dompu, Nurdin saat dikonfirmasi, Senin (10/7/2023).

Nurdin mengungkapkan, pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2023, sekolah swasta hanya diperbolehkan membuka kuota tiga kelas dengan jumlah siswa 32 orang per kelas.

Dengan pembatasan itu, siswa yang tidak terakomodasi diharapkan bisa mendaftar ke sekolah negeri sesuai zonasi yang berlaku.

Menurut dia, tingginya minat siswa baru masuk sekolah swasta karena mutu peserta didik yang dihasilkan berkualitas, mulai dari pengetahuan umum maupun khusus seperti menghafal Al Quran.

"Tinggi di sana karena mutu mereka tidak bisa dipungkiri. Mutu mereka bagus, masuk ke sana hafal Al Quran, ilmu pengetahuan umumnya juga mantap," ujarnya.

Sekolah negeri, lanjut dia, bisa saja menyamai mutu pendidikan sekolah swasta. Namun, persoalan lebih pada kualitas guru-guru yang dimiliki.

Sekolah swasta bebas merekrut guru sesuai dengan yang diinginkan, seperti halnya setiap guru mata pelajar wajib menghafal Al Quran.

Sementara di sekolah negeri tidak dibebankan pengetahuan khusus tersebut.

"Rekrutmen tenaga pendidiknya mereka atur sendiri, termasuk jumlah guru, belum lagi mereka punya pembimbing khusus Al Quran. Jadi keluar dari jadwal umum mereka masuk ke khusus, sehingga mereka pulang jam empat, kita jam 12 sudah pulang. Jadi memang kualitas gurunya berbeda, siswa pun berbeda," jelasnya.

Nurdin mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya memperbaiki mutu pendidikan di sekolah negeri, salah satunya dengan mengadakan kegiatan belajar Al Quran setiap hari Jumat.

Bagi siswa baru yang belum bisa, akan dibimbing oleh guru. Sedangkan mereka yang sudah fasih membaca Al Quran ditekankan untuk menghafal.

"Dua anak saja yang menghafal satu juz tiap sekolah, itu ada 600 orang yang bisa menghafal setahun. Belum lagi setiap satu tingkat itu ada satu orang penghafal, karena kita ini ada 285 sekolah SD dan SMP," kata Nurdin.

https://regional.kompas.com/read/2023/07/10/151047478/dikpora-dompu-batasi-siswa-baru-masuk-sekolah-swasta-takut-sekolah-negeri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke