Salin Artikel

Video Longsor di Sawah Ponorogo Viral, Peristiwa 40 Tahun Lalu Terulang

PONOROGO, KOMPAS.com - Video berdurasi 30 detik berisi longsor pada sawah di Desa Tumpak Pelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, viral di media sosial.

Dalam video itu terlihat peristiwa awal mula longsor hingga akhirnya lumpur masuk ke sungai.

Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Surono yang dikonfirmasi Jumat (5/5/2023) membenarkan kejadian tersebut.

Menurut Surono, fenomena itu merupakan likuefaksi tanah. Kejadian serupa pernah terjadi 40 tahun lalu.

"Video viral kemarin itu namanya likuefaksi. Kejadian berulang karena 40 tahun lalu pernah terjadi di sini," kata Surono.

Namun setelah terbawa longsor, tanah itu dijadikan sawah lagi. Namun bentuk sawahnya terasering.

Surono menyatakan, likuefaksi terjadi bermula saat tanah gerak yang membentuk retakan di sawah.

Menurutnya, kejadian kemarin itu berawal dari tanah gerak di lokasi. Retakan tanah itu kemudian kemasukan air yang berasal dari sumber air terdekat.

"Air yang masuk ke dalam tanah retak itu kemudian membentuk titik jenuh lantaran ada beban. Dengan demikian kejadian longsor berawal dari tanah retak ditambah kemasukan air dari sumber air," kata Surono.

Menurut Surono, longsoran kemudian menuju arah sungai dan jembatan yang berada di bawah sawah.

Akibat kejadian itu, kedua sawah milik petani rusak. Total sawah yang rusak seluas 720 meter persegi.

Bagi Surono, kejadian likuidfaksi di Desa Tumpakpelem tergolong kecil. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Pasalnya, lokasi longsor berada setengah kilometer dari permukiman.

Kendati demikian, BPBD mengimbau warga tetap waspada saat hujan deras tiba. Tak hanya itu, warga diminta mencari lokasi yang aman.

https://regional.kompas.com/read/2023/05/05/225117778/video-longsor-di-sawah-ponorogo-viral-peristiwa-40-tahun-lalu-terulang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke