Salin Artikel

Hadiri Panen Bawang di Brebes, Mentan: Pastikan Ketersediaan Aman Jelang Puasa

Bawang akan dikirim ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Panen dan pelepasan bawang merah dari jantung produksi bawang merah nasional guna memastikan produksi dan ketersediaan aman jelang Ramadhan hingga Lebaran.

"Ini adalah atas perintah Bapak Presiden Jokowi untuk memastikan ketersediaan pangan menghadapi Ramadhan hingga Lebaran. Produktivitas bawang merah kita tahun ini cukup baik," kata Mentan SYL di Desa Krasak, Kabupaten Brebes, Minggu (5/3/2023).

Data BPS menunjukkan, luas panen dan produksi bawang merah nasional semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018, luas panenan sebesar 156.779 ha dengan produksi 1,50 juta ton.

Kemudian di 2019 seluas 159.195 ha dengan produksi 1,58 juta ton. Lalu 2020 seluas 186.900 ha dengan produksi 1,82 juta ton. Tahun 2021 seluas 194.575 ha dengan produksi 2,0 juta ton, dan di tahun 2022 seluas 185.051 dengan produksi 1,99 juta ton.

"Bawang Merah meskipun secara agregat tahunan kita terhitung swasembada, namun produksi antar-bulan dan antar-wilayah masih belum merata sepanjang tahun," kata SYL.

Menurutnya, produksi bawang merah masih terkonsentrasi di beberapa daerah seperti Brebes, Nganjuk, Bima, Enrekang, Solok, Garut dan lainnya.

"Di sinilah pentingnya sinergi dan kolaborasi dari berbagai stakeholder untuk menciptakan orkestra penyediaan pangan nasional, khususnya bawang merah, mulai dari hulu hingga hilir," tutur SYL.

SYL mengatakan Kementan mempunyai mitra taktis dan strategis sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi nasional, yakni Petani Champion.

Adalah orang-orang terpilih yang dipandang mampu mengkonsolidasikan segenap sumber daya yang ada. Untuk mendukung pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga kebutuhan pangan pokok yang rentan terhadap inflasi.

"Tahun 2023 ini, para Champion menyatakan komitmen mengkonsolidasikan pasokan bawang merah 5.750 ton dan aneka cabai 2.750 ton sebagai stok cadangan jika sewaktu-waktu diperlukan terutama pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional dan Tahun Baru," katanya.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan panen bawang merah yang berhasil meningkatkan produksinya, serta menjadikan neraca perdagangan tahun 2022 surplus Rp 54,46 miliar, tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Dengan demikian, pemerintah dapat memastikan langsung ketersediaan stok pangan dan mengendalikan inflasi, khususnya menghadapi Ramadhan hingga Idul Fitri tahun 2023.

"Salah satu tugas kita (Kemendag) mengecek guna memastikan langsung ketersediaan pangan di daerah dan pasar, termasuk bawang merah. Kemarin keliling dari Samarinda, Garut, Sumatera Barat dan sampai ke Indonesia timur di Makassar, Gowa dan seterusnya memastikan harga-harga itu terkendali," katanya.

"Memang ada fluktuasi sedikit tetapi masih dalam wajar. Saya yakin di Jawa Tengah juga dapat terkendali. Ini tentu salah satunya berkat keberhasilan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam meningkatkan produksi pangan," imbuh Jerry.

Kemendag terus mendukung ketersediaan pangan khususnya bawang merah ini aman dengan harga yang menguntungkan petani, pedagang dan masyarakat, salah satunya menyiapkan Sistem Resi Gudang (SRG).

Sistem ini penting karena ketika panen raya butuh penyimpanan, sehingga Kemendag juga mendukung dengan membangun gudang di daerah-daerah.

Sehingga hasil panen bisa disimpan aman dan terpelihara dengan baik dalam ruangan yang cukup lama yakni 3 sampai 6 bulan seperti bawang merah.

"Ini salah satu bentuk bagaimana kita membangun bersinergi dengan Kementan sehingga hulu dan hilirnya terpelihara dan terjaga dengan baik. Oleh karena itu, kita harus menjaga sinergitas untuk kepentingan masyarakat," pungkasnya.

Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin menyatakan Brebes memberikan dukungan penuh untuk stabilitas pasokan dan harga bawang merah nasional.

Dengan kesiapan produksi lebih dari 15.000 ton bawang merah di bulan Maret untuk pemenuhan kebutuhan menjelang hari besar keagamaan nasional bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Diungkapkan Urip, luas panen dan produksi bawang merah Kabupaten Brebes menduduki urutan pertama di tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun nasional.

Di tahun 2022, luas panennya mencapai 32.573 ha dengan perkiraan produksi sebesar 384.448 ton menjadikan Kabupaten Brebes sebagai sentra nomor satu terbesar di Indonesia.

"Mulai saat hingga Ramadhan dan Idul Fitri, kami siap menyuplai bawang merah ke Ibukota Jakarta sebanyak 25 sampai 27 ton per hari. Dengan demikian, kestabilan harga pun dapat kita kendalikan," tambah Urip.

Urip menyampaikan, sesuai data dari BPS, salah satu sentra produksi terbesar di Indonesia adalah Brebes dengan produksi 341.056 ton pada tahun 2021.

Sedangkan pada tahun 2022, produksi bawang merah mengalami peningkatan menjadi dengan produktivitas 11,8 ton per hektar.

"Ini membuktikan komitmen kami dalam penyediaan stok utamanya bawang merah, kami siap untuk tiap hari bahkan mungkin kita bisa mengirim 2 sampai 27 truk dengan kapasitas masing-masing 7 ton," kata Urip.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin mengyampaikan ungkapan terima kasih kepada Kementan dan Kemendag yang terus memperhatikan petani Jateng melalui program dan bantuan dalam pengembangan sektor pertanian.

"Kami berterima kasih kepada Pak Menteri Pertanian dan Perdagangan yang telah memfasilitasi distribusi dari petani langsung pasar, ini yang kita harapkan sehingga ini bisa mengatur supaya harga bawang merah bisa stabil," kata Taj Yasin.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/06/070157278/hadiri-panen-bawang-di-brebes-mentan-pastikan-ketersediaan-aman-jelang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke