Sempat Terkatung-katung, Jenazah TKI yang Meninggal di Arab Saudi Tiba di Sulbar

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.COM – Jenazah Dahlia (41), TKI asal Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat akhirnya tiba di Tanah Air. Keluarga yang menunggu kedatangannya di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar sejak pagi, menyambutnya dengan histeris.

Korban diketahui meninggal di Arab Saudi diduga karena mengalami pembekuan darah di kepala.

Pemulangan jenazah Dahlia ke Tanah Air sempat terkatung-katung lantaran majikan tempatnya bekerja berharap dia dimakamkan di Arab Saudi. Permintaan majikannya di Arab ini ditolak pihak keluarga.

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, ratusan orang yang hadir melayat tampak tak kuasa menahan tangis saat peti jenazah diarak warga dari mobil ambulans ke rumah duka.

Peti jenazah sampai di desa Bonde, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar pada Minggu (9/1/2022) sekitar pukul 13.00 siang waktu setempat.

Meninggal 15 Desember 2021

Dua tahun lalu, pada 2019, Dahlia meninggalkan 5 orang anak di desanya dan berangkat ke Arab Saudi sebagai asisten rumah tangga melalui penyalur tenaga kerja PT Elshafah Jakarta.

Dia meninggal pada 15 Desember 2021 di rumah sakit King Saud Unaizah, Riyadh, Arab Saudi.

Sebelum tutup usia karena mengalami pembekuan darah di kepala, Dahlia sempat dirawat beberapa hari di RS tersebut.

Menurut penuturan Didi, sepupu korban, proses pemulangan jenazah Dahlia sempat mengalami keterlambatan karena pihak majikan berharap saudaranya dikebumkikan di Arab Saudi karena alasan pandemi Covid-19.

Namun, kata mereka, pihak kelurga terutama anak-anak korban berharap ibunya bisa dipulangkan ke tanah air.

“Alhamdulillah jenazah korban akhirnya bisa dipulangkan ke tanah air. Sempat tertunda beberapa lama karena pihak majikan berharap jenazah Dahlia bisa dikebumikan di Arab saudi,” jelas Didi saat menunggu kedatangan Dahlia di bandara Hasanuddin Makassar.

Sementara itu, keponakan korban yang bernama Hendra menambahkan, seluruh biaya pemulangan jenazah Dahlia ditanggung pihak Majikan dan BPJTKI.

“Biaya pemulangan jenazah korban ditanggung pihak majikan dari Arab Saudi hingga di Bandara Cengkareng. Sedang dari Jakarta ke kampung halaman, (biaya pemulangan) korban ditanggung pihak BPJTKI,” jelas Rendra.