Salin Artikel

6 Hewan Langka di Indonesia Terancam Punah, Komodo Salah Satunya

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara kaya dengan flora dan fauna.

Namun ternyata, Indonesia juga memiliki hewan yang terancam punah.

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik secara alamiah maupun dipengaruhi oleh ulah manusia.

Faktor-faktor yang menyebabkan kepunahan hewan, antara lain karena hilangnya habitat hewan, perburuan liar, dan perdagangan liar.

Agar hewan tidak punah, perlu dukungan sejumlah pihak untuk menjaga kelestariannya.

Berikut daftar hewan-hewan yang terancam punah:

1. Komodo

Komodo merupakan hewan langka di Indonesia juga menjadi satu-satunya hewan purba yang masih hidup hingga saat ini.

Komodo memiliki nama lain Varatus Komodoensis atau Orah yang tidak lain juga merupakan spesies reptil terbesar di dunia.

Hewan purba ini memiliki gigitan yang sangat kuat yang sangat mematikan. Komodo memiliki racun berbisa yang berasal dari ribuan kelenjar pada area gusinya.

Saat ini, habitat komodo hanya ditemukan di Pulau Komodo, Flores, Gili Matang, Gili Dasami dan Rinca Nusa Tenggara Timur, Indonesia.

Dengan dibangunnya Taman Nasional Komodo, Komodo telah menjadi hewan yang dilindungi pemerintah.

Taman Nasional Komodo terbagi menjadi dua wilayah, yaitu Pulau Rica dan Pulau Komodo yang di dalamnya terdapat 2.700 ekor komodo.

2. Burung Jalak Bali

Burung Jalak Bali yang memiliki nama latin Leucopsar Rothschildi merupakan satwa endemis dari Bali.

Burung jalak ini ditemukan pada tahun 1910 oleh pakar binatang dari Inggris, yaitu Walter Rothschild

Burung ini memiliki ciri warna biru di sekitar mata dan warna tubuhnya putih bersih.

Keberadaan Burung Jalak Bali menjadi langka karena proses perkembangbiakan burung membutuhkan waktu lama. Selain itu karena, adanya perburuan liar.

Burung Jalak Bali berkembang biak secara monogamus atau hanya memiliki satu pasang saja pada satu musim kawin. Hal ini menyebabkan, sex rationya hanya 1:1.

Burung ini melakukan proses perkembangbiakan mulai dari usia 7 hingga 9 bulan.

Mereka akan menghasilkan telur dengan jumlah maksimal berjumlah 3 butir saja. Telur ini akan dierami kurang lebih selama 16 hari.

Burung Jalak Bali memiliki panjang 25 cm, panjang paruhnya 3 cm, kepalanya 5 cm, leher burung 2 cm, sayap 13 cm, dan ekor 6 cm.

Burung Jarak Bali terancam punah dan saat ini dilindungi oleh pemerintah.

3. Harimau Sumatera

Harimau Sumatera memiliki nama latin Panthera Trigris Sondaica.

Hewan ini merupakan spesies hewan langka yang terancam punah.

Sesuai namanya, Harimau Sumatera hidup di endemis Pulau Sumatera yang saat ini tersisa sekitar 500 ekor.

Penyebab kelangkaan hewan ini diakibatkan oleh kerusakan habitat hingga tingginya angka kematian hewan.

Selama kurung 1998 sampai 2000, sebanyak 66 ekor harimau telah terbunuh.

Selain itu, Harimau Sumatera kerap beredar di perdagangan ilegal. Yang mana, bagian-bagian tubuhnya diperjual belikan dengan harga tinggi di pasar gelap.

Bagian-bagian tubuh tadi dijadikan perhiasan, tas kulit, ikat pinggang dan masih banyak lagi.

Harimau Sumatera jantan memiliki karakteristik, rata-rata panjangnya 92 inci ( inci = 2,54 cm) dan berat 140 kg atau 300 pound. Tinggi harimau jantan  60 cm.

Harimau Sumatera betina memiliki panjang tubuh sekitar 78 inci atau 198 cm dengan berat badan 91 kg.

Harimau Sumatera mampu mereproduksi kapan saja dengan waktu kehamilan sekitar 103 hari. Harimau Sumatera mampu melahirkan 2 sampai 3 anak sekaligus.

4. Orang Utan Kalimantan

Orang Utan, baik di Sumatera maupun di Kalimantan masuk dalam spesies terancam punah. Berdasarkan laporan IUCN melalui penelitian yang telah dilakukan selama 75 tahun.

Hewan ini mengalami penurunan secara signifikan, yaitu sebesar 80 persen.

Tak hanya itu, faktanya pada 1998 sampai 1999, kepunahan Orang Utan Kalimantan mencapai 1000 Orang Utan per tahun.

Sementara itu pada 2004 diprediksikan, jumlah orang Utan Kalimantan jumlahnya sekitar 54.000 ekor saja.

Perbedaan Orang Utan Sumatera dan Orang Utan Kalimantan adalah pada kantung pipi yang panjang pada Orang Utan jantan.

Selain itu, Orang Utan Kalimantan sesekali turun dari pohon dan menginjak tanah.

Orang Utan Kalimantan terdapat tiga subspecies. Pertama, Pongo pygmaeus pygmaeus yang ditemukan di Sungai Kapuas sampai timur laut Sarawak.

Kedua, Pongo pygmaeus wurmbii ditemukan dari Selatan Sungai Kapuas hingga bagian barat Sungai Barito.

Ketiga Pongo pygmaeus morio, tersebar mulai dari Sabah sampai selatan mencapai Sungai Mahakam di Kalimantan Timur.

5. Gajah Sumatera

Gajah Sumatera memiliki nama ilmiah Elephas maximus yang saat ini masuk ke dalam satwa terancam punah berdasarkan laporan IUCN.

Hal ini terjadi karena, kian menyempitnya habitat tempat tinggal serta tingginya perburuan liar.

Data penelitian 25 belakangan, Gajah Sumatera memiliki penurunan habitat hingga 70% . Alias, jumlah habitatnya separuh dari jumlah aslinya.

Diperkirakan, populasi Gajah Sumatera pada 2007 tersisa 2400-2800 ekor dan terus mengalami penurunan hingga saat ini.

Gajah Sumatera sebagai mamalia terbesar yang beratnya mencapai 6 ton dengan tinggi 3,5 meter.

Periode kehamilan gajah ini adalah 22 bulan. Sementara, umur gajah sampai 70 tahun.

Gajah Sumatera merupakan hewan cerdas yang otaknya lebih besar dibandingkan mamalia lainnya.

Telinganya besar yang digunakan untuk mengurangi panas tubuh.

Sedangkan belalainya digunakan untuk mendapatkan air dan makanan.

6. Badak Jawa

Badak Jawa dikenal juga sebagai Badak Bercula Satu yang memiliki nama latin Rhinoceros Sondaicus.

Badak Jawa merupakan hewan paling langka di dunia, dapat ditemukan di Asia Tenggara dan Tiongkok.

Hingga saat ini, ada 60 sampai 70 ekor Badak Jawa di Indonesia.

Badak Jawa sebagai bagian dari famili Rhinocerotidae memiliki tinggi antara 1,4 sampai 1,7 m dan panjang antara 3,1 sampai 3,2 m.

Culanya berukuran lebih kecil dibandingkan cula pada umumnya, yaitu kurang dari 20 cm.

Badak dewasa memiliki berat antara 900 sampai 2.300 kilogram.

Umur Badak Jawa dapat mencapai 30-45 tahun di hutan hujan yang berada di dataran rendah, padang rumput basah serta tempat daratan banjir besar.

Saat ini, sebanyak 40 - 50 populasi badak hidup di Taman Nasional Ujung Kulon di pulau Jawa.

Populasi Badak Jawa menyusuk lantaran pemburuan liar untuk mendapatkan culanya yang dapat dijual dengan harga $ 30.000 per kilogram di pasar gelap.

Populasi kian menyusust juga karena hilangnya habitat, yaitu semak-semak yang menjadi pangan Badak Jawa semakin berkurang.

Sumber: gramedia.com dan indonesia.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/01/03/171423378/6-hewan-langka-di-indonesia-terancam-punah-komodo-salah-satunya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke