Salin Artikel

Fakta Lengkap Kasus Mayat Berjilbab Pink, Didorong Pemotor hingga Polisi Buru Pelaku

KOMPAS.com - Sosok mayat perempuan ditemukan tergeletak di Jalan Raya Basuki Rahmat arah Jombang - Madiun, tepatnya di sebelah timur SPBU, Selasa (29/10/2019) pagi, pada mayat korban ditemukan luka di bagian belakang kepala.

Diketahui sosok mayat tersebut bernama Sri Witnowati (43) warga Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Identitas tersebut terungkap saat sejumlah kerabat korban mendatangi Mapolres Jombang dan RSUD Jombang pada Selasa pagi hingga menjelang tengah hari.

Kapolsek Jombang Kota, AKP Wilono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban.

Masih dikatakannya, dugaan sementara korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas

Berikut ini fakta selengkapnya:

Kanit Pidana Umum Satreskim Polres Jombang, Iptu Susilo mengungkapkan, penemuan mayat tersebut dilaporkan warga sekitar pukul 03.00 WIB.

Setelah temuan itu, jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD Jombang, pada Selasa pagi.

Pada tubuh korban, lanjut Susilo, terdapat luka di bagian kepala belakang. Namun, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian dari sosok mayat perempuan tersebut.

"Ada luka di bagian kepala, belakang kepala," katanya saat dikonfirmasi, Selasa.

"Dugaannya masih kita dalami. Identitas tidak ada. Kita temukan HP (handphone) sama sepeda." sambungnya.

Kapolsek Jombang Kota, AKP Wilono mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kematian korban.

Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.

Dugaan itu berdasarakan sejumlah saksi. Di mana korban diketahui mengendarai sepeda angin dari arah timur di jalan Basuki Rahmat sebelum ditemukan tewas dan tergeletak di jalan.

Kemudian informasi dari saksi, lanjutnya, saat mengendarai sepeda angin, perempuan berjilbab itu didorong oleh seseorang yang menaiki sepeda motor jenis matic warna putih.

Luka tersebut diduga akibat korban terjatuh dari sepeda angin yang dikendarainya.

"Kita simpulkan awal ini adalah Laka Lantas. Tapi untuk kepastiannya, kita masih melakukan pendalaman," katanya, Selasa.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Azi Pratas Guspitu mengatakan, pihaknya meminta keterangan dua saksi yang berada di lokasi saat korban naik sepeda dan korban terjatuh.

Saksi pertama, mengetahui saat korban terjatuh dari sepeda. Sedangkan saksi kedua, mengetahui saat korban naik sepeda angin sembari didorong seseorang yang menaiki motor matic warna putih.

Kedua saksi, lanjut Azi, tidak mengetahui apa yang menjadi penyebab korban terjatuh dari sepedanya.

"Tapi mendorongnya ini untuk membantu agar laju kendaraan korban lebih cepat. Saksi yang naik motor masih kita lidik, belum kita temukan," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (30/10/2019).

4. Pamit ambil uang

Keponakan korban, Lena Oksiana (23) mengatakan, bibinya Sri Witnowati pergi meninggalkan rumah sekitar pukul 03.00 WIB.

Saat meninggalkan rumah, perempuan dua anak itu meninggalkan rumah dengan menaiki sepeda angin.

Diakuinya, keluarganya sudah mengingatkan bibinya agar tidak bepergian di waktu dinihari, namun, Sri Witnowati tetap memaksa pergi saat hari masih gelap.

"Pamitnya mau ambil uang ke rumah temannya. Naik sepeda, karena memang bibi saya tidak bisa naik motor," ujarnya saat ditemui Kompas.com di depan kamar jenazah RSUD Jombang, Selasa.

Sumber: KOMPAS.com (Kontributor Jombang, Moh. Syafií | Editor: Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2019/10/31/05250041/fakta-lengkap-kasus-mayat-berjilbab-pink-didorong-pemotor-hingga-polisi-buru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke