BERITA POPULER NUSANTARA: Kambing Bermata Satu hingga Perasaan Prabowo

KOMPAS.com - Anak kambing bermata satu yang hanya hidup selama 12 jam menjadi berita terpopuler di Kompas.com di hari Minggu (7/10/2018). Pemilik kambing, Purwanto, mendadak terkenal dan banyak wartawan meliput. 

Selain itu, berita tentang Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, yang berkunjung Sukabumi juga menjadi sorotan. Prabowo mengutarakan isi hatinya yang merasa mendapat dukungan dari warga Sukabumi.

Berikut 5 berita paling sering dibaca oleh pembaca hari kemarin.

Purwatno, warga Dusun Malangsari, Desa Pandeyan, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, mendadak terkenal setelah salah satu induk kambing peliharaanya melahirkan anak kambing dengan hanya memilik satu mata saja.

Selain itu, anak kambing tersebut juga tak memiliki hidung dan rahang atas. Setelah kabar berita tentang kambing aneh milik Purwanto itu menyebar, banyak warga dan wartawan berdatangan ke rumah Purwanto.

"Kemarin banyak yang datang melihat anak kambing bermata satu milik Purwanto. Tapi anak kambing itu sudah mati setelah bertahan hidup selama 12 jam," kata Kepala Dusun Malangsari, Yanto, saat dihubungi, Minggu (7/10/2018).

Bagaimana sejatinya kondisi kambing milik Purwanto?

"Setelah saya datang dan jalan tadi, saya merasakan dari pandangan ibu-ibu dan bapak-bapak, dari sentuhan tangan, saya merasakan sesuatu dukungan yang luar biasa kepada diri saya," kata Prabowo saat memberikan sambutan pada acara haul KH Abdullah Syafi'ie ke-33 di Pesantren Al Quran KH Abdullah Syafi'ie Syafi'iyah, Pulo Air, Jalan Sukabumi-Cianjur, Kecamatan Sukalarang, Jawa Barat, Minggu (7/10/2018). 

Calon Presiden nomor urut 2 tersebut hadir dalam acara haul tersebut atas undangan pimpinan pesantren KH Abdul Rasyid dalam menyambut Tahun Baru Hijriah dan Haul Akbar KH Abdullah Syafi'ie ke-33.

Perasaan apa saja yang diungkapkan Prabowo dalam pidatonya?

Anggota Satuan Yonzipur-8/SMG Kodam XIV Hasanuddin yang dikirim dari Sulawesi Selatan ke lokasi bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah menemukan sebuah brankas berisi uang Rp 1 miliar.

Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin Kolonel Inf Alamsyah mengatakan, brankas ditemukan saat personelnya mencari korban tertimbun reruntuhan bangunan GPI Djono Oge di Lagaleso, Kabupaten Sigi.

Bagaimana kronologi penemuan tersebut?

"Perbedaan suku, agama, adat, dan tradisi membuat kita besar. Di Sumut saja banyak ucapan salam, ada horas, di Pakpak njuah-juah, di Karo beda lagi mejuah juah. Bayangkan dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Jokowi berpesan agar pergantian bupati, gubernur, presiden, atau wali kota tidak membuat perpecahan dan konflik.

Dia berharap warga Indonesia rukun sentosa karena kerukunan akan mengantar pada kesejahteraan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mendapat anugerah gelar bangsawan melayu di Istana Maimun, Medan, Sumatera Utara, Minggu (7/10/2018).

Kedatangan Jokowi di Sumatera Utara tersebut adalah dalam rangka pembukaan MTQ Nasional yang memperlombakan tujuh cabang dan 13 kategori.

Penutupan acara rencananya akan dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla

Gempa bumi mengguncang empat kali di tiga kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT), Minggu (7/10/2018). Tiga kabupaten yang diguncang gempa bumi yakni Sumba Barat Daya, Timor Tengah Utara dan Manggarai Barat.

Menurut Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang Robert Owen Wahyu mengatakan, gempa pertama dan kedua terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya pada pukul 01.55 WITA dan 03.30 WITA, dengan magnitudo 3,7 dan 4.

Lalu, gempa ketiga dengan magnitudo 3.6, terjadi pada pukuk 06.29 WITA. Lokasi gempa tersebut yakni 8,77 derajat lintang selatan dan 119,97 derajat bujur timur, atau 18 kilometer Barat Daya, Kabupaten Manggarai Barat, dengan kedalaman 11 kilometer.

Gempa bumi keempat terjadi pada pukul 07.06 WITA, dengan magnitudo 3,1 dan lokasi gempa yakni 8,95 derajat lintang selatan dan 124,22 derajat bujur timur atau 69 kilometer Barat Laut, Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan kedalamannya yakni 22 kilometer.

Bagaimana dampaknya di wilayah NTT?

Sumber: KOMPAS.com (Mei Leandha, Sigiranus Marutho Bere, Hendra Cipto, Budiyanto, Muhlis Al Alawi)