Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buya Syafii di Mata Warga, Sosok Sederhana yang Selalu Bersepeda

Kompas.com - 31/05/2017, 21:02 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Tak ada satu pun warga di Perumahan Nogotirto Elok II yang tak mengenal Ahmad Syafii Maarif. Warga mengenal pria yang akrab disapa Buya itu sebagai mantan ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah.

Tak hanya dikenal sebagai mantan ketua organisasi Islam di Indonesia, warga juga mengenal pria yang genap berusia 82 tahun pada 31 Mei 2017 itu sebagai sosok sederhana yang harus dicontoh.

Ulil Albab (27), muazin Masjid Nogotirto, mengenal Buya sebagai sosok yang sabar terutama dalam menyelesaikan dan menyikapi suatu persoalan.

Hal itu dilihatnya ketika rumahnya akan didatangi sekelompok mahasiswa yang ingin berunjuk rasa.

Buya, kata dia, dengan lapang dada menerima kedatangan mahasiswa itu meski pada akhirnya aksi unjuk rasa itu urung terjadi. Buya pun meminta masyarakat sekitar tak perlu takut dengan kedatangan mahasiswa tersebut.

“Sempat dulu kami khawatir karena ada demo mahasiswa. Tapi beliau justru minta biarkan aja ke sini,” ujar Ulil ketika berbincang di Masjid Nogotirto, Rabu (31/5/2017).

Selain sabar, Ulil menilai, Buya sangat menghargai perbedaan. Pria yang kini berusia 82 tahun itu, kata dia, tidak pernah kaku dalam menentukan sikap. Itu mengapa generasi muda saat ini harus mencontohnya.

Ulil menambahkan, Buya selalu menanamkan kepada siapapun untuk selalu lapang dada sehingga bisa menghargai perbedaan pendapat. Hal itu ditunjukannya setiap rapat warga atau rapat pengurus takmir Masjid Nogotirto.

“Adanya sosok Buya di sini, warga selalu konsultasi dengannya. Sebagai orang yang dituakan, Buya selalu memberi masukan, tapi tidak pernah masukan itu harus dilakukan,” kata Ulil.

Baca juga: Buya Syafii: Jangan Asal Menggebuk...

Hal senada juga dikatakan Rio Naldi (22) anggota Forum remaja Islam Nogotirto. Ia mengatakan, Buya merupakan sosok yang inspiratif saat ini. Menurut dia, pemikirannya yang terbuka dan sangat cocok untuk diikuti generasi muda saat ini.

“Beliau itu punya sifat kepemimpinan yang harus jadi contoh pemuda Islam, di tengah keadaan politik seperti ini. Buya sempat terjun dengan memberikan pendapat untuk mengimbangin situasi keruhnya politik kemarin,” kata warga Perumahan Nogotirto Elok II itu.

Rio mengatakan, Buya merupakan salah satu tokoh nasional yang tak bosan menanamkan toleransi kepada semua orang setiap berceramah. Bukan tanpa alasan, kata dia, Buya sangat prihatin dengan situasi dan kondisi Indonesia. Apalagi saat ini orang dengan mudahnya mengangkat isu suku,agama, ras, dan antargolongan.

“Waktu berpendapat tentang Ahok misalnya, Buya itu memberikan pendapat bukan karena mendukung Ahok, tapi pendapat beliau itu lebih ke arah toleransi untuk kebaikan Indonesia,” ucap Rio.

Dia pun menyebut, Buya merupakan sosok yang sangat sederhana. Ia mengenal Buya merupakan sosok yang tak pernah memamerkan harta dengan posisi atau jabatan yang pernah diembannya.

Buya, kata dia, tak pernah malu untuk bergaul dengan warga yang tingkat ekonominya jauh berada di bawahnya.

“Kalau ke mana-mana naik sepeda, sering belanja sendiri di tukang sayur. Kalau ada kumpulan warga, dia selalu ikut. Tidak membedakan siapapun di sini,” ujar Rio.

Baca juga: Viral Doa Misa Umat Katolik untuk Umat Islam, Ini Kata Buya Syafii

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com