Alhamdulillah Anakku Lanang Bercita-cita Jadi Tentara

SURABAYA, KOMPAS.com - Alhamdulillah Lanang Anakku, bercita-cita ingin menjadi tentara kelak jika sudah besar. Bocah yang akrab dipanggil Elak ini mengaku ingin mengabdi kepada bangsa dan negara dengan menjadi anggota TNI.

Namun Elak belum bisa menentukan pilihan apakah menjadi TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat, atau TNI Angkatan Udara. "Ingin jadi anggota TNI," kata Elak, ditemui di rumahnya, jalan Kapas Gading Madya III Surabaya, Kamis (18/5/2017).

Cita-citanya itu bisa jadi berhasil diraihnya, karena secara fisik dia terbilang sudah memiliki modal. Meski baru berusia 13 tahun, tingginya hampir menyamai M Saleh (47) dan Yuyun Purnamasari (39), orang tuanya.

Pecinta olahraga sepakbola ini mengaku tidak pernah malu menyandang namanya yang unik, meski teman-teman si sekolahnya kerap menggodanya.

"Sudah biasa, saya cuma tersenyum saja," ucapnya.

Baca juga: Cerita di Balik Nama Alhamdulillah Lanang Anakku

Dia yakin, nama pemberian orang tuanya itu adalah nama yang bagus. Karena di dalamnya ada kata-kata pujian bagu Tuhan. Alhamdulillah, dalam bahasa arab berarti segala puji bagi Allah. Sementara Lanang Anakku dalam bahasa Jawa berarti Anakku Laki-Laki.

Elak adalah nama panggilan sehari-hari Alhamdulillah Lanang Anakku. Hanya guru agama di sekolahnya yang memanggil dia dengan panggilan "Alhamdulillah".

Menurut Yuyun Purnamasari, ibunya, Elak adalah sosok pendiam dan penurut kepada orang tua. "Kalau kemana-mana selalu pamit, dan tidak pernah merepotkan," ujar dia.

Alhamdulillah Lanang Anakku, kata Yuyun adalah pilihan nama terbaik dari beberapa nama yang disiapkan menurut dia dan suaminya. Kata dia, nama tersebut sekaligus sebagai ucapan syukur karena dia dikaruniai anak lelaki seperti yang diharapkan dia dan suaminya.

Elak memiliki dua adik perempuan bernama Salsabila Putri Alam Raya (11), dan Putri Faza Katulistiwa (9).

Nama Alhamdulillah Lanang Anakku menjadi viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Nama tersebut tercantum di sebuah kartu ujian siswa kelas VI SDN 6 Rangkah 6 Surabaya. 

Baca juga: Setelah Tuhan di Banyuwangi, Kini Ada Saiton di Palembang