YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Meski tak memenangkan penghargaan best actress, Mbah Ponco Sutiyem (95) merasa senang bisa meraih Special Jury Award dari ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017.
"Nggih seneng iso oleh niku (senang bisa menang)," kata Mbah Ponco saat ditemui di rumahnya di Dusun Batusari, Desa Kampung, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (7/5/2017).
Baca juga: Kisah Mbah Ponco Sutiyem, Nenek 95 Tahun yang Jadi Nomine Aktris Terbaik Film ASEAN
Mbah Ponco mengaku tak pernah belajar acting atau olah seni peran semasa hidupnya. Bahkan, sejak beberapa tahun terakhir ia sudah tak lagi menonton televisi, karena memang di rumah limasannya tidak ada.
Pun semasa muda, ia tidak pernah menyaksikan atau bermain ketoprak, hiburan rakyat seni peran kala itu.
"Saya sejak kecil ikut kakek. Beliau galak. Tidak boleh menyaksikan ketoprak bersama teman-teman sebaya. Jika melawan, paha bisa biru-biru dicubit," ujarnya.
Meski demikian, di bawah bimbingan sutradara BW Purba Negara, dirinya dengan apik bisa mengikuti arahan dan dialog yang dicontohkan. Sebab, Mbah Ponco tidak bisa membaca dan menulis.
"Mas Bagus (Bagus Sutriawan, salah satu kru) nek marai ten ngandap kulo Alhamdulillah kulo gih saget (Mas Bagus mengajari dialog...Alhamdulilah saya bisa," bebernya.
Baca juga: Sutradara ?Ziarah?: Mbah Ponco Sutiyem Benar-benar Otentik
Meski usianya lebih dari 90 tahun, namun ingatan Mbah Ponco tentang pembuatan film Ziarah tahun 2015 lalu masih diingatnya dengan baik. Meski tak begitu detail, Mbah Ponco bisa menceritakan beberapa adegan.
Dia juga mengaku sudah menonton film tersebut beberapa waktu lalu di Yogyakarta dalam ajang Jogja-NETPAC Asian Film Festival, Desember 2016 yang lalu.