Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Ambruk, Nenek Sobiha Merayap Keluar Rumah Sambil Gendong Cucu yang Baru Lahir

Kompas.com - 16/03/2017, 21:01 WIB
Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Angin puting beliung merobohkan tujuh rumah di Kecamatan Rantau Panjang, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Senin (13/3/2017) malam.

Berbarengan dengan peristiwa angin puting beliung yang merobohkan rumah Jagat, warga Desa Kotadaro 2, seorang bayi laki-laki anak dari pasangan Jagat dan istrinya, Mardila, lahir.

Mardila menuturkan, awalnya dia merasa sudah waktunya akan melahirkan pada hari Senin sore itu. Mardila lalu menyampaikan hal itu ke Jagat, suaminya. Sang suami langsung menjemput bidan desa di Desa Kotadaro 2.

Setelah bidan datang, maka proses persalinan pun dilakukan. Di tengah persalinan, angin bertiup kencang dan mengeluarkan suara bergemuruh. Meski ada perasaan khawatir namun proses persalinan tetap dilaksanakan.

Ketika bayi sudah lahir dan tengah dibersihkan, angin bertiup bertambah kencang dan rumah terasa bergoyang. Tiba-tiba “brakkkk”, atap rumah ambruk dan sebagian masuk ke air yang ada di bawah rumah panggung.

Kontan keenam orang yang berada dalam rumah saat itu kaget dan berteriak minta tolong. Bayi Ilham langsung didekap oleh neneknya, Sobiha, untuk diberi perlindungan dan diselamatkan.

KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA Mardila menggendong bayinya Ilham yang ia lahirkan berbarengan dengan angin puting beliung merobohkan rumahnya. Mardila bersyukur ia dan bayinya serta kedua mertuanya dan bidan yang membantu persalinanya selamat dari hantaman puting beliung yang merobohkan rumahnya
Suasana yang gelap karena lampu mati membuat suasana bertambah panik. Untuk keluar dari rumah yang ambruk, Nenek Sobiha dibantu anaknya menjebol atap seng dan merayap keluar rumah dengan mengendong Ilham.

Setelah itu, baru orang yang yang di dalam rumah keluar satu per satu keluar, mulai dari Mardila, bidan yang menolong persalinan, hingga Junaidi, ayah Jagat, dan anak tertuanya.

Sejumlah tetangga yang mengetahui rumah Jagat roboh langsung datang memberi pertolongan dan mengantar mereka ke rumah saudara jagat yang lokasinya tidak jauh.

“Saya baru melahirkan dan tengah dijahit oleh Bu Bidan, sedangkan bayi saya yang baru lahir tengah digendong neneknya, tiba-tiba brak rumah roboh dan keadaan menjadi gelap, kami terpaksa meyarap untik mencari jalan keluar. Syukur alhamdulillah bayi saya tidak terluka,” katanya.

Nenek Sobiha bercerita, saat itu, dia sedang berada di tengah rumah. Tiba-tiba angin bertambah kencang dan atap rumahnya mendadak ambruk. Nenek Sobiha kontan mendekap cucunya yang tengah berada di tempat tidur untuk melindunginya. Atap rumah yang ambruk tertahan dua buah lemari sehingga tidak langsung menimpa dia dan cucunya.

“Saat rumah roboh aku langsung mendekap bayi yang lagi terguling, Aku lalu mendobrak seng untuk keluar sambil menggendong Ilham. Ini punggung aku masih terasa sakit akibat tertimpa kayu,” katanya.

Kondisi bayi Ilham sendiri terlihat sehat. Menurut Mardila, tidak ada tanda-tanda yang mengkhawatirkan dari bayinya.

Pihak petugas kesehatan juga sudah datang untuk memeriksa bayinya. Mardila bersyukur karena di tengah bencana angin putting beliung yang merobohkan rumahnya, dia bisa melahirkan bayinya dengan selamat mesti nyaris tertimpa atap rumah.

“Oleh karena itu bayinya diberi nama “Ilham” yang artinya sebagai sebuah ilham dari kejadian tersebut,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com