Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Tinggal di Gubuk Reyot, Tak Makan Sehari Sudah Biasa

Kompas.com - 01/02/2017, 15:37 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Keluarga Didin (36) dan Yani (26) sehari-hari tinggal di gubuk berukuran 3x4 meter di Kampung Nangorak, Desa Margalaksana, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, bersama dua anaknya, Abdul Wahab (6) dan Dewi Silvia yang baru berusia beberapa minggu.

Kondisi gubuk sudah sangat memprihatinkan, kondisinya reyot serta tidak layak huni dihuni selama 6 tahun. Penghasilan sebagai buruh serabutan memaksa  keluarga Didin hidup seadanya bersama keluarganya di rumah panggung tersebut.

"Sehari-harinya saya kerja kadang ada yang menyuruh nyangkul, sehari paling Rp 25.000. Tapi penghasilan tidak tetap. Ya makan mah seadanya saja," ungkap Didin, Rabu (1/2/2017).

Bagi keluarga Didin, tidak makan dalam satu hari sudah terbiasa karena keterbatasan penghasilan.

"Kadang makan kadang enggak makan, bagaimana lagi. Kalau lagi tidak punya uang yang tidak makan," kata dia.

Selama ini, keluarganya hanya bisa pasrah dengan kondisinya. Dirinya hanya bisa berharap bantuan dari pemerintah terutama tentang jaminan kesehatan bagi keluarganya.

"Kemarin waktu istri melahirkan, anak saya yang paling kecil masuk rumah sakit. Tapi diurus sama Pak RT dapat dari UPCPK Kabupaten Tasikmalaya. Alhamdulilah gratis semuanya," kata dia.

Anehnya, sampai sekarang keluarga ini tak memiliki Kartu Indonesia Sehat. Padahal kondisinya sangat jelas masuk kategori miskin dan seharusnya berhak mendapatkan jaminan kesejahteraan dari pemerintah melalui program-program yang digembor-gemborkan saat ini.

"Kalau KIS tidak punya, kemarin mah hanya UPCPK saja yang dapat," pungkasnya.

Sementara itu, kondisi ini langsung direspons Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya setelah mendapatkan informasi bahwa ada warganya yang tak bisa makan.

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum yang ditemui di kantornya langsung memerintahkan petugasnya mendatangi rumah Didin dan memberikan bantuan.

Uu pun bertekad akan mencari cara supaya Didin bisa berwirausaha dan mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.

"Saya sudah perintahkan petugas ke sana. Saya pun berjanji akan segera mencari solusi," ujar Uu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com