Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekas Bar dan Rumah Indekos PSK Kini Jadi Pabrik Rumahan Minyak Rambut

Kompas.com - 17/01/2017, 15:37 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Aroma harum menyeruak dari sebuah ruangan kecil di rumah eks wisma kompleks lokalisasi Dolly, Surabaya. Aroma tersebut berasal dari bahan gel berwarna putih pucat.

Oleh seorang pria di rumah Jalan Putat Jaya Barat VIII B/ 16 itu, bahan tersebut diaduk dan dikemas dalam tempat berbentuk bulat pipih berukuran kecil dan dipajang di showroom atau ruang pamer.

Dalam setahun terakhir, rumah bekas bar tersebut dimanfaatkan sebagai rumah produksi minyak rambut atau pomade. Sejak ditutup pada 2014 lalu oleh Pemkot Surabaya, tatanan kamar dan ruang tamu di rumah yang kini bernama "Rumah Pomade" itu tidak berubah.

Tiga kamar kecil berukuran 1,5 meter persegi digunakan untuk tempat produksi dan ruang pamer. Sementara itu, ruang tamu berukuran 2 × 3 meter yang digunakan untuk ruang pamer juga digunakan untuk menerima pembeli.

David Purwanto, pemilik rumah tersebut, mengatakan, rumah tersebut milik keluarganya.

"Ruang tamu dulu tempat minum-minum. Sementara itu, kamar-kamar kecil selain sebagai kamar indekos PSK, juga sebagai tempat melayani tamu usai minum-minum," katanya, Selasa (17/1/2017).

Pomade diproduksi oleh David bersama keponakannya, Adi Gojes, dibantu sejumlah pemuda di eks kawasan lokalisasi Dolly. Hingga saat ini, setidaknya sudah empat pemuda dari eks kawasan lokalisasi Dolly dan Jarak yang sudah mahir meracik pomade.

"Mereka sekarang sudah punya merek sendiri," ujarnya.

Sementara itu, para pemuda yang belum bisa meracik saat ini masih membantu pemasaran melalui media sosial dan dunia maya. David mengaku cukup senang karena merasa bisa membantu rekan-rekannya yang sebelumnya berpenghasilan dari aktivitas prostitusi di kawasan lokalisasi Dolly.

Karena gencarnya promosi, produk pomade dari Rumah Pomade pun mulai dikenal khalayak. Bahkan, statusnya kini disebut distributor karena menyuplai pomade ke toko-toko di Surabaya, bahkan ke luar Surabaya.

"Kalau beli di sini lusinan, dan dapat potongan harga," ucapnya.

Pomade buatan pemuda eks kompleks lokalisasi Dolly dikemas dalam bentuk produk bahan “oil based” seberat 100 gram dengan harga Rp 125.000, sedangkan satu lagi berbahan “water based” seberat 50 gram yang dijualnya seharga Rp 35.000.

Pemkot Surabaya, lanjut David, juga berperan dalam mempromosikan produk pomade melalui gerai-gerai milik Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya mengalihfungsikan kawasan lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara itu menjadi permukiman dan sentra ekonomi.

Selain produsen minyak rambut, di eks kawasan lokalisasi Dolly kini juga terdapat sentra pembuatan sepatu, sentra pembuatan makanan ringan, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com