MEDAN, KOMPAS.com - Ibu pembunuh anak kandungnya yang masih berusia di bawah lima tahun, Pretty Hasibuan (32), diserahkan aparat Polsekta Delitua ke Rumah Sakit Jiwa Tuntungan, Senin (16/1/2017).
Kapolsek Delitua Kompol Wira Prayatna ketika dikonfirmasi wartawan menjelaskan, pelaku dibawa ke RS jiwa untuk memastikan apakah dia memang mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.
"Pelaku kita serahkan ke rumah sakit jiwa untuk diobeservasi apakah mengalami gangguan jiwa atau tidak. Kalau hasil observasi menyatakan pelaku gila, proses penyidikan kita hentikan," kata Wira.
Ditanya apakah pelaku sebelumnya sudah pernah menganiaya korban, Wira belum bisa memberikan jawaban karena pihaknya masih memeriksa para saksi.
"Saksi-saksi masih kita mintai keterangannya apakah sebelumnya pelaku pernah menganiaya korban," katanya.
Baca juga: Seorang Bocah 2 Tahun Tewas Ditikam Ibunya Sendiri
Seperti diberitakan sebelumnya, Muhammad Altahir meninggal dunia di tangan ibu kandungnya sendiri, Pretty Hasibuan. Altahir ditikam berulang kali sesaat setelah korban selesai mandi.
Setelah membunuh korban, pelaku lalu menakut-nakuti dua keponakannya yang tinggal serumah dengannya dengan mengacung-ngacungkan dua pisau.
Pelaku mengajak kedua keponakannya bermain-main dengan pisau itu. Karena ketakutan, kedua keponakannya melarikan diri. Namun satu orang sempat terkena sabetan pisau.
Pelaku diamankan bersama barang bukti dua bilah pisau yang digunakannya untuk menghabisi nyawa anaknya. Sedangkan jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diotopsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.