Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Kapal Nunukan-Tawau Mogok karena Retribusi 15 Ringgit atas Penumpang

Kompas.com - 06/12/2016, 21:27 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah pemilik kapal di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mogok berlayar ke Tawau, Malaysia.

Mereka kecewa karena pengelola pelabuhan baru di Tawau memberlakukan retribusi tidak resmi sebesar 15 ringgit atau setara dengan Rp 48.000 kepada penumpang kapal.

Saat ini para pemilik kapal hanya menambatkan kapal mereka di terminal Pelabuhan Tunontaka, Nunukan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Nunukan Petrus Kanisius mengatakan, pemberlakuan retribusi 15 ringgit kepada setiap penumpang kapal, baik saat masuk maupun keluar dari Tawau, sangat memberatkan.

Menurut dia, penumpang kapal yang mayoritas merupakan tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai buruh perkebunan sawit di Malaysia merasa pungutan itu sangat besar.

"Karena ini tidak pernah disosialisasikan, masyarakat Nunukan ini merasa sangat berat menanggung biaya yang dibuat oleh aturan terminal baru," ujar Petrus, Selasa (6/12/2016).

Penarikan retribusi tidak resmi oleh pengelola pelabuhan baru Tawau Malaysia dianggap menyalahi aturan. Menurut Petrus, untuk menarik retribusi kepada penumpang kapal, pengelola pelabuhan Tawau menyerahkan kepada pemilik kapal dengan menambahkan ke harga tiket.

"Retribusi itu ditarik langsung dengan harga karcis. Yang 15 ringgit dari penumpang Nunukan ke Tawau tidak ada tanda terimanya," kata Petrus.

Selain itu, ada aturan lain yang dirasa memberatkan penumpang kapal jurusan Nunukan–Tawau. Dengan aturan itu, penumpang yang membawa barang lebih dari 10 kg dikenai biaya kelebihan barang bawaan sebesar Rp 1,30 ringgit.

Petrus menyebutkan, selama pelabuhan dikelola oleh Kerajaan Malaysia, tidak pernah ada aturan pembayaran tersebut.

Petrus belum bisa memastikan sampai kapan pemilik kapal akan melakukan mogok berlayar. Saat ini pemilik kapal di Nunukan masih menunggu adanya kebijakan baru dari pengelola pelabuhan di Tawau dengan harapan tidak lagi memberatkan penumpang kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com