Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia di Lapas Bima, Alat Isap Sabu Ditemukan, 10 Napi Positif Narkoba

Kompas.com - 21/10/2016, 17:11 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Saat menggelar razia di Rutan Bima, Kamis (20/10/2016), petugas gabungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kantor Wilayah Nusa Tengara Barat (NTB) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten menemukan sejumlah alat isap sabu alias bong dan sejumlah uang tunai yang diduga hasil transaksi narkoba.

"Barang bukti alat hisap sabu dan uang itu ditemukan di salah satu blok tahanan kasus penyalahgunaan narkoba," ungkap Plt Kepala BNNK Bima, Fery Priyanto kepada wartawan, Jumat (21/10/2016).

Petugas langsung mengamankan alat bukti tersebut. Hanya saja Fery tidak menyebutkan identitas pemiliknya.

"Semua barang bukti sudah kami amankan," tutur Fery.

Atas temuan itu, BNNK bersama Kemenkumham langsung melakukan tes urine dengan mengambil sampel 34 orang narapida dan tahanan titipan Jaksa. Dari jumlah itu, 10 orang napi yang dites urine dinyatakan positif menggunakan narkoba, sedangkan sisanya dinyatakan negatif.

"10 orang itu positif menggunakan narkoba jenis sabu. Hasilnya, sudah kami serahkan ke pihak Lapas dan Kemenkumham serta tembusan BNN Provinsi untuk penanganan lebih lanjut," tuturnya.

Selain itu, petugas juga mengambil sampel 10 orang pegawai lapas untuk dites urine.

"Dari jumlah pegawai yang dites urine, semuanya negatif," ujar Fery.

Untuk mencegah masuknya barang terlarang dalam Lapas, dia meminta agar pihak Rutan Bima memperketat pengawasan terhadap narapidana. Sebab, lanjut Fery, saat ini banyak cara yang dilakukan untuk memasok barang haram ke dalam lapas.

Indikasi itu terbukti dari 10 napi yang positif saat dimintai keterangan oleh petugas mengaku jika narkoba yang dikonsumsi dan diedarkan dalam Lapas dipasok melalui pengunjung.

"Mereka (napi) mengaku mengosumsi narkoba hampir setiap hari. Dari keterangan mereka, barang itu dibawa oleh pengedar saat berkunjung," ungkapnya.

Selain itu, pengawasan di pengadilan sangat perlu dilakukan karena pasokan sabu juga dilakukan melalui jalur pengunjung saat proses persidangan khususnya bagi tahanan titipan jaksa dalam kasus penyalahgunaan narkotika.

"Jangan hanya di lapas, pengawasan juga perlu di pengadilan karena dari keterangan para napi, narkoba juga didapat dari pengunjung saat sidang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com