SURABAYA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengaku enggan menerima kader atau pengurus jebolan dari partai lain.
Partai yang baru lolos seleksi badan hukum Kementerian Hukum dan HAM ini menginginkan semua kader dan pengurusnya adalah orang baru.
"Kami ingin menjadi partai yang benar-benar baru, bukan partai yang didaur ulang menjadi baru. Ibarat rumah, semua materialnya baru," kata Ketua Dewan Pengurus Wilayah PSI Jawa Timur, Shobikin Amin, Minggu (9/10/2016).
Penegasan itu, kata dia, tertulis dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai.
Menurut Shobikin, ada tiga syarat menjadi pengurus PSI, yakni usia di bawah 45 tahun, tidak boleh pernah aktif di partai lain, dan merupakan orang baik.
"Orang baik dalam artian tidak pernah terlibat kriminalitas," kata dia.
Shobikin optimistis partainya dapat meraih simpati masyarakat Jawa Timur, yang menurutnya memiliki kecenderungan untuk memilih sesuatu yang baru. Itu termasuk partai sebagai wadah aspirasi politiknya.
Karena itu, dia berani mematok target meraup suara 8 persen pada pemilu 2019 mendatang.
Shobikin mengklaim, PSI sangat terbuka untuk menampung partisipasi perempuan, di Jawa Timur. Menurut dia, dari total 1.214 pengurus, 42 persennya adalah perempuan.
PSI dinyatakan lolos dalam seleksi badan hukum yang dilakukan Kementerian Hukum dan HAM belum lama ini.
Dari sejumlah partai politik yang mendaftar, PSI menjadi satu-satunya partai politik yang lolos seleksi badan hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.