Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Jabar Tanggapi Beasiswa Unpad yang Tuai Kontroversi

Kompas.com - 05/10/2016, 15:36 WIB
Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Asep Hilman mengatakan, beasiswa tahun 2016 belum final. Pihaknya masih menggali data, berkoordinasi dengan perguruan tinggi, dan meminta input data.

"Belum rilis kok sudah ada surat?" tanya Asep Hilman saat dihubungi, Rabu (5/10/2016).

Asep menjelaskan, saat ini berbagai persyaratan masih dibahas dan belum menjadi sebuah keputusan. Beasiswa ini bukan amal sehingga dikeluarkan persyaratan bagi mahasiswa berprestasi akademik dan non-akademik.

Untuk prestasi akademik, jelas terukur, sedangkan prestasi non-akademik sangat bergantung pada potensi yang bersangkutan. Karena menyangkut potensi, itu diserahkan kepada perguruan tinggi tersebut. Sebab, mereka yang menilai dan lebih mengetahui.

"Itu yang ditafsirkan oleh Unpad. Kami belum membuat rilis resmi. Kalaupun ada surat dari Unpad, itu internal Unpad," katanya.

Asep mengakui, pedoman persyaratan mengacu pada visi misi Jabar. Misalnya, salah satu misi Jabar adalah meningkatkan produksi pangan. Maka dari itu, beasiswa cocoknya diberikan kepada mahasiswa pertanian dengan akademik bagus.

Non-akademiknya bisa aktif dalam organisasi tentang pangan. Sementara itu, untuk visi misi meningkatkan iman dan takwa, Asep menjelaskan, konteksnya multikultur dalam konsep yang umum.

"Misalnya, Maranatha tentunya berbeda dengan UIN," ucapnya.

Berita sebelumnya, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung mengeluarkan surat bernomor 1820/UN6.BAA/BW/2016 tentang beasiswa Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Surat ini ramai dibicarakan karena salah satu poinnya dinilai intoleran.

Baca juga: Unpad Tawarkan Beasiswa, Salah Satu Syaratnya Tuai Kontroversi

Poin tersebut ialah prioritas mahasiswa berprestasi di bidang hafalan Al Quran minimal 5 juz, olahraga, seni budaya, sains, teknologi, dan komunikasi, dibuktikan dengan sertifikat dari pihak berwenang.

Terakhir, ada surat keterangan sehat dari puskesmas atau rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com