Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Ganjar Ajari Pedagang Kerajinan Berjualan "Online"

Kompas.com - 26/08/2016, 15:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan cara berjualan produk melalui media sosial kepada seorang perajin biola bambu di sebuah stan Pameran Produk UMKM Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) se-Jawa Tengah di Alun-alun Kota Magelang, Jumat (27/8/2016).

Hal itu spontan dilakukan Ganjar setelah berbincang dengan perajin tersebut. Begitu mengetahui bahwa perajin itu belum bisa menjajakan dagangannya, Ganjar lalu mengambil ponsel di saku kemejanya dan mengajari bagaimana berjualan "hanya" menggunakan ponsel.

"Gini lho, daganganmu tinggal difoto begini, dikasih keterangan daganganmu ini apa, harganya berapa, dipajang di Facebook, di Twitter, di Instagram. Jangan cuma nungguin pembeli, ya ga bakalan datang," kata Ganjar kepada perajin itu.

Perajin asal Kudus, Jawa Tengah, itu pun tampak tersipu malu dan berjanji akan membuat akun media sosial untuk memasarkan produk kerajinan biola bambu miliknya.

Ganjar mengatakan bahwa beberapa produk lokal Jawa Tengah memiliki kualitas yang tidak kalah dan memiliki nilai jual tinggi. Seperti biola bambu Kudus, kerajinan gitar Sukoharjo dan lainnya. Ia pun menginginkan produk unggulan setiap daerah tidak hanya moncer di tingkat lokal saja, tetapi bisa mendunia.

"Kami dorong kepala dearah, termasuk middle man (pedagang perantara), untuk mendunia dengan metode penjualan online semua. Kalau mereka masih pakai konvensional ya (pembeli) enggak ada yang dateng," paparnya.

"Pakai online kan bisa masuk ke kamar-kamar orang, bahkan kamar mandi orang toh? Saya sempat tanya satu-satu para pedagang itu ternyata mereka belum mengenal media sosial," ucapnya.

Menurut dia, produk unggulan setiap daerah harus visioner dan siap bersaing di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Pihaknya menjamin akan mendampingi para produsen dengan pembinaan.

Dia menjelaskan, beberapa BUMN juga siap mendukung pengembangan produk unggulan ini dengan program mereka. Seperti dengan membuat E-Commerce.

“Saya lihat produk-produk Jawa Tengah ini bagus sekali, taste-nya mendunia. Ternyata memang pasarnya sudah ke Australia. Mereka sudah banyak menerima order, bahkan sampai kewalahan, karena kekurangan tenaga. Ini peluang pekerjaan yang bagus,” jelasnya.

Ganjar mencontohkan, produk gula semut asal Banyumas sudah menembus pasar Eropa dan Amerika. Sebab, produk tersebut dahsyat dengan rendah kalori, menyehatkan, dan manis. Gula semut ini dijual di Eropa Rp 300.000 per kilogram, padahal dari pembuat hanya Rp 14.000 per kilogram.

"Sudah bagus menembus luar negeri, tapi sayang masih lewat perantara tangan orang Jakarta. Harusnya orang Jateng sendiri yang menjadi perantara, sehingga pembuat bisa mendapat untung lebih,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com