Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Kecil Kemungkinan Ahok Maju lewat PDI-P

Kompas.com - 09/08/2016, 18:40 WIB

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Nama Gubernur Jakarta Basuki Tjahya Purnama alias Ahok berpeluang kecil untuk maju ke Pilkada Gubernur lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Pasalnya, partai berlambang banteng moncong putih ini menilai, Ahok sebagai gubernur yang tidak disiplin dalam berbicara, terlalu arogan bahkan terlalu percaya diri.

"PDI-P menyatakan sikap tidak akan memilih nama calon yang terlalu percaya diri dengan maju dari jalur perseorangan dan tidak ingin mengikuti jalur partai," ujar Sekjen PDI-P, Hasto Krisyanto, di Manado, Selasa (9/8/2016).

Hasto datang ke Kota Manado mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri untuk menghadiri rapat kerja daerah PDI-P se-Indonesia Timur yang digelar tertutup di Hotel Grand Kawanua Novotel, Manado.

Menurut Hasto, kecil kemungkinan Ahok yang disebut-sebut akan diusung oleh PDI-P pada Pilgub 2017 nanti.

Hasto mengakui bahwa ada tiga skenario partai dalam penentuan nama yang akan diusung. Skenario pertama akan mengusung calon petahana, yang kedua lewat penjaringan, sedangkan yang ketiga merupakan hak prerogarif dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarno Putri.

Dalam proses penjaringan, ada enam nama yang sudah masuk daftar, selain Yusril Ihza Mahendra dan Sandiaga Uno yang sudah mendaftar, nama Wakil Gubernur Jakarta Djarod Saiful Hidayat, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo juga masuk ke daftar penjaringan.

Djarod Saiful Hidayat dinilai sebagai sosok yang disiplin dan setia pada tugasnya.

"Djarod tidak ambisi dan merupakan kader yang hebat," lanjut Hasto.

Tri Rismaharini masuk penjaringan karena disuarakan oleh komponen masyarakat yang harus didengarkan. Sementara Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dinilai mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan dengan konsep berdikari.

"PDI-P tidak mengusung calon lewat jalur perseorangan yang tidak mengikuti jalur partai, karena PDI-P adalah partai kedaulatan rakyat, namun politik itu dinamis," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com