Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negaranya Minim Air, Insinyur dari Palestina Belajar Hidroponik ke Malang

Kompas.com - 01/08/2016, 15:49 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah insinyur pertanian dari Palestina mengikuti pelatihan pertanian di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Malang, Jawa Timur, Senin (1/8/2016).

Mereka belajar tentang bagaimana bercocok tanam tanpa menggunakan air yang banyak atau bercocok tanam dengan metode hidroponik.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi mengatakan, Palestina saat ini minim air sehingga perlu mengetahui cara bercocok tanam yang tidak membutuhkan banyak air.

"Kita hanya tersisa sedikit air. Palestina tidak seperti Indonesia di mana air berlimpah," katanya setelah membuka pelatihan tersebut.

Tidak hanya itu, musim hujan di sana juga lebih sedikit dibanding dengan musim lainnya. Hujan hanya turun tiga bulan dalam satu musim, yakni pada November hingga Januari.

"Jika musim bagus kita akan dapat pertanian bagus. Tapi ini tidak terjadi selamanya. Jadi kita bekerjasama tentang hidroponik, tak perlu banyak air dan tanah," ucapnya.

Sementara itu, pada tahun 2013, dari total lahan pertanian di Palestina, 57 persen ditanami buah-buahan. Selain itu, juga ditanami sayuran sebanyak 15 persen dan biji-bijian sebanyak 28 persen.

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian Widi Hardjono mengatakan, pelatihan pertanian untuk warga Palestina sudah pernah dilakukan sebelumnya, yaitu di BBPP Lembang Jawa Barat.

Menurut dia, bertani dengan metode hidroponik memang bisa menghemat air. Sebab air untuk menyiram tanaman tersebut tidak menyerap ke dalam tanah seperti pada tanaman biasanya.

"Bisa juga dikatakan menghemat air, itu kan memutar airnya. Kalau di lahan kan hilang. Kita tidak bisa memanage airnya," ucapnya.

Pelatihan pertanian untuk insinyur Palestina itu direncanakan akan berlangsung hingga 13 Agustus nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com