Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Sopir Bus Cenderung Alami Hipertensi

Kompas.com - 30/06/2016, 05:58 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BAWEN, KOMPAS.com - Tujuh hari jelang Lebaran 2016, sekitar seratus sopir bus antarkota antarpropinsi (AKAP) mengikuti cek kesehatan yang digelar oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang di ruang tunggu keberangkatan Terminal Bawen, Rabu (29/6/2016) sore.

Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa sebagian sopir mengalami tekanan hipertensi. Kondisi ini disebabkan karena menurunnya stamina.

"Tidak ada yang positif narkoba maupun alkohol. Kebanyakan hanya terkena hipertensi karena kelelahan," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Semarang Daddy Dharmadi.

Daddy mengatakan bahwa waktu mengemudi ideal adalah empat jam. Selebihnya, sopir harus beristirahat atau digantikan dengan sopir cadangan.

Dalam giat survei faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) pada pengemudi tersebut, petugas survei mengambil sampel kesehatan seratus sopir bus, khususnya yang singgah di Terminal Bawen.

Kesehatan sopir ini sangat vital sebab satu sopir bus bertanggung jawab terhadap 50 jiwa penumpang.

Setiap sopir yang menjadi sampel menjalani pemeriksaan tekanan darah, tinggi berat badan, gula darah, serta kadar ampetamin dalam urin.

Petugas survei juga melakukan cek kandungan alkohol dalam saluran napas menggunakan detektor alkohol.

"Hasilnya ada tiga kategori rekomendasi, yakni layak mengemudi, layak mengemudi bercatatan, dan tidak layak mengemudi dan wajib diganti sopir cadangan," kata Daddy.

Salah seorag pengemudi yang ikut pemeriksaan kesehatan, Warto mengaku baru kali pertama ikut cek kesehatan sopir menjelang arus mudik ini.

Sopir bus Putera Mulya jurusan Jakarta-Wonogiri ini mengklaim dirinya tidak sekali pun pernah kecapekan hingga jatuh sakit saat mengemudi.

"Karena tiap 4 sampai 5 jam sekali kami selalu bergantian menyetir (dengan sopir cadangan) sehingga bisa istirahat," kata Warto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com