BPOM Pastikan Maluku Bebas dari Vaksin Palsu

AMBON, KOMPAS.com - Terungkapnya peredaran vaksin palsu di sejumlah daerah di Indonesia sangat membuat resah masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga. Keresahan warga sangat mendasar karena peredaran vaksin palsu ini diketahui sudah berlangsung sejak tahun 2003 silam.

Terungkapnya peredaran vaksin palsu itu langsuung ditanggapi serius tidak hanya oleh kementerian terkait, tetapi juga oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di seluruh Indonesia dengan melakukan inspeksi mendadak, tak terkecuali BPOM Maluku.

“Setelah kasus tersebut terbongkar kita langsung melakukan pengawasan dan inspeksi,” kata Kepala BPOM, Maluku, Sandra Linthin saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/6/2016) malam.

Dia menjelaskan, dari hasil pengawasan yang dilakukan oleh pihaknya di sejumlah rumah sakit, puskesmas dan apotek tidak ditemukan vaksin palsu.

Menurut dia, selama ini pasokan vaksin ke Maluku dilakukan dari pulau Jawa melalui distributor resmi dan langsung diawasi oleh BPOM, sehingga sejauh ini tidak ada vaksin palsu yang beredar di Maluku.

“Jadi setelah dilakukan pengawasan di sejumlah apotik, pedagang besar farmasi (PBF) maupun puskesmas, kita bisa katakan Maluku aman dari vaksin palsu,” terangnya.

Meski demikian, Sandra menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan untuk tetap memastikan barang berbahaya itu tidak masuk ke Maluku.