Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Karang Belum Terpetakan, Penyebab Kapal Tanker Kandas

Kompas.com - 02/05/2016, 14:57 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Kapal tanker MT Bull Sulawesi yang sempat kandas di perairan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akhirnya bisa mengapung kembali setelah muatan sebanyak 65 metrik barel minyak mentah dipindahkan ke kapal lain.

Kasubsie Patroli KSOP Pangkalbalam, Pangkalpinang, Harlansyah mengatakan, upaya evakuasi yang dilakukan sejak Minggu malam, berhasil dengan baik setelah muatan MT Bull Sulawesi dipindahkan ke kapal MT Pelita milik PT Pertamina.

“Kapal tanker ini harus kami tarik menggunakan dua kapal, TB Patra Tunda dan TB Martha Wind,” kata Harlansyah, kepada Kompas.com, Senin (2/5/2016).

Menurut Harlansyah, penyebab kapal tanker kandas dikarenakan banyak karang lunak yang belum terdata di peta laut Indonesia.

“Akan kami koordinasikan ke Hydrost AL untuk update peta laut Indonesia dan disebarkan melalui Berita Pelaut Indonesia,” pungkas Harlansyah yang ikut memantau evakuasi dari kapal patroli KN.P 486.  

Kapal MT Bull Sulawesi yang sebelumnya bertolak dari Jakarta, pagi tadi sekitar pukul 06.00WIB melanjutkan perjalanan menuju STS Gebang Muntok, Bangka Barat. Kapten dan 30 awak kapal dilaporkan dalam kondisi baik saat kapal meninggalkan Belinyu.

Kapal yang kandas selama beberapa hari sempat menimbulkan kekahawatiran karena posisinya yang mulai miring. Muatan minyak di lambung kapal, juga dikhawatirkan tumpah ke pantai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com