Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Tewas Terlindas Forklif di Malaysia

Kompas.com - 25/04/2016, 13:50 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Seorang tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Sambas dikabarkan tewas terlindas forklif atau mesin pengangkut barang di Bintulu, Sarawak, Malaysia, Sabtu (23/4/2016).

Informasi tersebut beredar secara viral di media sosial Facebook, pada Minggu (24/4/2016). Dalam postingan tersebut, sejumlah foto TKI yang bernama Winja Marlinda (26) terlentang dengan kondisi sudah tidak bernyawa dan masih mengenakan pakaian kerja.

Postingan tersebut juga menampilkan wajah Winja semasa hidup juga mengenakan baju dengan warna yang sama.

Kepala Seksi Penyiapan Penempatan BP3TKI Pontianak As Syafii membenarkan informasi tersebut. TKI yang berasal dari Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat itu diketahui berangkat secara resmi melalui PT HMI pada Januari 2016 lalu.

"Betul, ada TKI yang meninggal di Sarawak, atas nama Winja Marlinda," kata As Syafii ketika dihubungi Kompas.com, Senin (25/4/2016).

Winja juga diketahui bekerja di perusahaan Shin Yang Plywood yang terletak di Bintulu.

"Saat ini, pihak PPTKIS sudah berangkat ke Sarawak untuk mengurus jenazah tersebut dan terkait penyebab kematiannya akan menunggu keterangan resmi dari polisi polisi atau rumah sakit di sana," kata Syafii.

Dia menambahkan, petugas dari P4TKI Kabupaten Sambas dan BP3TKI Pontianak sudah mendatangi rumah duka di Kecamatan Tebas, Minggu (24/4/2016).

Sementara itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, pihak kepolisian Malaysia menyampaikan bahwa peristiwa yang dialami korban merupakan murni kecelakaan yang disebabkan oleh keteledoran.

Informasi tersebut sama seperti yang disampaikan oleh pihak perusahaan tempat korban bekerja. Korban disebut teledor melintas tanpa melihat keadaan sekitar dan menengok kiri kanan saat menyeberang hingga akhirnya terlindas forklif.

"Semua dokumen ketenagakerjaan almarhumah lengkap, termasuk paspor dan asuransi," kata Windu Setiyoso, Consul for Protocol & Consular Affairs KJRI Kuching, kepada Kompas.com.

Windu menambahkan, pihaknya memperoleh informasi dari pihak perusahaan bahwa pihak keluarga korban, yaitu adiknya atas nama Sariha Sudin, telah membuat surat yang menyatakan menolak otopsi terhadap korban.

"Sementara itu, tanpa adanya otopsi maka asuransinya agak sulit untuk dicairkan. Jenazah saat ini berada di RS Bintulu," ucap Windu.

Forklif tersebut diketahui dikemudikan oleh Supriono (27), TKI asal Blitar. Saat ini, Supriono ditahan di Polres Bintulu sejak hari Sabtu (23/4/2016) hingga seminggu ke depan sesuai dengan hukum acara pidana yang berlaku di Malaysia. Pihak perusahaan menyatakan akan menyiapkan bantuan hukum jika diperlukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com