Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengedar Ganja Sasar Petani di Lombok Tengah

Kompas.com - 23/04/2016, 08:36 WIB
Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menangkap Ahmad (42) dan Siswandi (32), yang diduga telah mengedarkan ganja kepada para petani di Lombok Tengah.

"Penjualan sama, indikasi atau keterangan awal dari tersangka akan menjual ke Lombok Tengah ke petani," kata Kasubdid 3 Ditres Narkoba Polda NTB Komisaris Polisi AA Gede Agung, Jumat (22/4/2016).

Dia mengatakan, polisi menggeledah rumah Ahmad di Desa Ganti, Lombok Tengah, dan menemukan 91 paket ganja kering kemasan siap edar di dalam sebuah termos plastik warna biru. Barang bukti ini merupakan sisa ganja yang belum terjual.

Dengan dalih sebagai penambah stamina, Ahmad yang bekerja sebagai petani menjual ganja kering itu sesama petani. Satu paket ganja kering siap edar dijual dengan harga Rp 20.000.

Pelaku diduga memanfaatkan kebiasaan masyarakat Lombok Tengah dan Lombok Timur yang gemar mengonsumsi rokok tembakau. Ganja itu digunakan dengan cara dicampurkan di dalam lintingan rokok tembakau.

"Menurut keterangan pelaku bahwa ini bisa untuk menambah stamina dalam kegiatan sehari-hari, khususnya para petani," kata Agung.

Kepada polisi, Ahmad mengaku telah menjual ganja selama dua tahun. Sasarannya adalah para petani dan pemuda di Desa Ganti, Lombok Tengah.

Sementara itu, dari tangan Siswandi, polisi menemukan barang bukti berupa satu bal ganja kering dengan berat 883,25 gram. Warga Lombok Timur itu ditangkap saat berada di jalan di wilayah Kruak, Lombok Timur.

Kepada polisi, Siswandi mengaku akan mengedarkan barang haram ini kepada para petani di Lombok Tengah.

"Analisis keterangan saksi dan tersangka bahwa lebih mudah menjual dengan paket seperti ini akan dicampur tembakau sebagai kebiasaan masyarakat, khususnya Lombok Tengah dan Lombok Timur terkait dengan merokok," kata Agung.

Polisi belum bisa memastikan berapa jumlah petani yang menjadi korban. Polisi akan terus melakukan pengembangan penyelidikan guna mengetahui asal barang serta sasaran peredaran narkoba selain ke petani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com