2 Kg Ganja dari Aceh Dikirim Melalui Pos ke Samarinda

SAMARINDA, KOMPAS.com — Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, menyita 2 kilogram ganja kering, Senin (18/4/2016). Paket itu dikirim dari Aceh melalui PT Pos Indonesia.

Ganja tersebut dikemas dalam satu paket bersama makanan ringan. Tidak ada alamat pengirim di paket itu sehingga menimbulkan kecurigaan para petugas PT Pos Indonesia di Samarinda.

Wakil Kepala Satuan Narkoba Polresta Samarinda Ipda Syahrial mengatakan, sebenarnya kiriman ganja tersebut sudah sampai di Kantor Pos Samarinda pada Sabtu (16/4/2016) lalu. Namun, paket tersebut baru diambil oleh seorang kurir bernama Tety Kady (36), warga Jalan Pangeran Antasari, Senin hari ini.

"Kebetulan tadi siang, ada kurir yang bernama Tety Kady datang membawa bukti resi pengiriman dan akan mengambil bingkisan itu. Petugas Kantor Pos kemudian menghubungi polisi, dan akhirnya kurir kami amankan," kata Syahrial.

Petugas Kantor Pos membiarkan kurir mengambil paket tersebut. Begitu kurir akan pergi dan mengambil motor di tempat parkir, polisi berpakaian sipil datang menyergapnya.

Kepada polisi, Tety mengaku sebagai kurir biasa yang diperintah oleh seorang lelaki berinisial IR untuk mengambil paket tersebut.

Ketika paket itu diperiksa, petugas menemukan 2 kg paket ganja kering. Dalam bungkusan ganja itu terdapat nomor ponsel, tetapi tidak ada alamat lengkap. Ketika nomor itu dihubungi, terdengar nada aktif dari ponsel, tetapi tidak diangkat.

Sang kurir tidak mengetahui isi paket tersebut dan hanya diberi upah untuk mengambilnya dari kantor pos. Ia mengaku bahwa akan ada orang yang mengambil barang tersebut di tempat parkir Kantor Pos.

"Kata IR, saya akan diberi imbalan yang lumayan, tetapi dia tidak bilang berapa," kata Tety.

Kini, Tety dibawa ke Polresta Samarinda untuk pengembangan kasus. Selain itu, polisi juga masih mengejar pelaku utama dan si pengirim ganja dari Aceh.