Hari Minggu (28/2/2016) ini adalah masa ibadah terakhir sebelum gereja yang terletak di kawasan Kalijodo ini dibongkar.
Ibadah tersebut berlangsung dengan penuh kesederhanaan. Para anggota jemaat yang kebanyakan mengenakan pakaian batik dan kemeja itu hanya duduk beralaskan kertas koran dan tikar kecil.
Penerangannya pun hanya berasal dari beberapa cahaya lilin yang menyala. Kidung pujian yang disenandungkan pun tak lagi diiringi alat musik lengkap, hanya petikan gitar akustik dan tepukan cajon.
Seusai beribadah, para anggota jemaat saling berpelukan dan mengucap salam perpisahan secara bergiliran. Tetes air mata pun tampak membasahi pipi para anggota jemaat itu.
Pendeta Timotheus Sutomo menyampaikan, ini baginya merupakan ibadah dalam menerima tugas baru.
"Tentu kami ingin tidak berakhir di sini. Kami percaya Tuhan. Bagi kami, akan ada lembaran baru," kata Timotheus seusai memimpin ibadah.
Ia pun menyampaikan, untuk ibadah pada Minggu mendatang, jemaat akan pindah ke lokasi yang disewa di sekitar Jalan Pangeran, Tubagus Angke. "Kami ngontrak di situ, sampai ada gereja baru," tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.