Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perayaan Kuningan, Umat Hindu Haturkan Sesajen sejak Pagi hingga Tengah Hari

Kompas.com - 20/02/2016, 08:53 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan pada Rabu (10/2/2016) lalu, hari ini umat Hindu di Bali merayakan Hari Kuningan.

Sejak pagi, umat Hindu mendatangi Pura Desa dan masing-masing rumahnya untuk mempersembahkan sesajen.

"Tadi di rumah juga sudah mebanten (menghaturkan sesajen), sekarang di Pura Desa ini. Pura Desa setiap wilayah kan ada. Pokoknya jangan sampai siang deh," kata Putu Sulastini, seusai bersembahyang di Pura Desa Sesetan Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Sabtu (20/2/2016).

Perayaan Kuningan merupakan puncak serangkaian Hari Raya Galungan yang sudah dilakukan melalui berbagai ritual dengan tahapan-tahapannya setiap 210 hari sekali.

Satu hari sebelum Galungan, Hari Penampan Galungan diperingati di mana umat Hindu melakukan tradisi memotong hewan untuk membuat masakan tradisional Bali, seperti lawar dan sate.

Setelah perayaan Galungan, dilanjutkan dengan Manis Galungan pada hari berikutnya. Hari ini adalah Kuningan dan besok Manis Kuningan.

"Memang cukup banyak rangkaian (ritualnya), sekitar sepuluh harian," kata Jero Susila, salah satu tokoh masyarakat kota Denpasar.

Yang membedakan Galungan dan Kuningan adalah beberapa sesajen di perayaan Kuningan dilengkapi dengan nasi kuning sebagai lambang kemakmuran. Di Hari Kuningan, biasanya pura dilengkapi dengan tamiang atau rangkaian janur berbentuk pipih yang diibaratkan sebagai tameng atau pelindung.

Waktu sembahyang Kuningan dimulai sejak pagi hingga waktu jam 12.00 Wita atau waktu tengah hari. Maka itu, sejak pagi tadi umat sibuk beribadat.

Dengan pakaian adat dan membawa sesajen, umat pergi ke pura-pura agar tidak melewati waktu yang ditentukan untuk menghaturkan persembahan sebagai ucapan bersyukur atas pelimpahan rahmat yang diberikan oleh Tuhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com