Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenggak Miras Oplosan Metanol, Warga Sleman Ini Buta

Kompas.com - 10/02/2016, 14:38 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Kutupatran, Sinduadi, Mlati, Sleman, Edi (32), menjadi buta seusai menenggak miras oplosan bersama dua temannya, Ivan (30) dan Satria (30).

Saat diperiksa di Badan Pengawas Obat dan Makanan  (BPOM), miras yang diminum Edi mengandung 12 persen metanol.

Kepala Polsek Mlati Kompol Dwi Yuli Astono menuturkan, pada tanggal 7 Januari 2016, Edi membeli minuman dari Purwanto di Sinduadi, Mlati.

"Mereka membeli satu botol seharga Rp 12.000, lalu minum di rumah Ivan," ujar Dwi Yuli Astono, Rabu (10/2/2016).

Habis satu botol, Ivan dan Satria lalu kembali berangkat untuk membeli dua botol miras di rumah Purwanto. Satu botol lantas mereka campur dengan minuman bersoda, Sprite.

Selang satu hari kemudian, ketiganya pusing-pusing, tidak enak badan, dan pandangan mulai kabur.

Satria dan Ivan lalu meminum air kelapa untuk menetralkannya. "Edi tidak. Keesokan harinya, Edi sudah tidak bisa melihat," kata Dwi.

Menurut Dwi, polisi telah mengamankan dan menetapkan status tersangka terhadap Purwanto yang merupakan penjual miras oplosan tersebut.

"Jenisnya arak. Dia beli dari seseorang di Prambanan, Klaten. Purwanto itu pengakuannya hanya menambahkan air mineral," kata dia.

Sampel miras, kata dia, juga telah dikirimkan ke BPOM Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasilnya positif mengandung 12 persen metanol. "Positif metanol. Kadarnya 12 persen. Itu hasil pemeriksaan BPOM," kata Dwi.

Sementara itu, dr Lipur Rinaningtyas, ahli forensik RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, menjelaskan, metanol merupakan zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi, bisa menyebabkan kebutaan dan kematian.

"Metanol 30 miligram sampai 100 miligram itu sudah mematikan. Sebanyak 15 miligram saja diminum, itu sudah membutakan," kata dia.

Hingga Rabu ini, korban meninggal akibat miras oplosan di DIY sudah berjumlah 26 orang. Sementara itu, dua orang mengalami kebutaan, dan beberapa lainnya masih dirawat di RS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com