WMBD ini merupakan kegiatan kampanye tahunan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat yang menitikberatkan pada upaya pelestarian burung migran dan habitatnya.
“Setiap tahun WMBD ini diselenggarakan, biasanya pada minggu kedua bulan Mei,” kata Iwan Hunowu, Northern Sulawesi Landscape Manager WCS Indonesian Program, Minggu (07/02/2016).
Dalam ajang ini, seluruh masyarakat dunia mengambil bagian dalam aksi kampanye publik. Misal, festival burung migran, kegiatan edukasi, pameran dan pengamatan burung bersama, bird camp, media event dan pembuatan film dalam rangka merayakan hari migrasi burung sedunia
Dalam WMBD, semua tempat di dunia yang menjadi persinggahan burung migran dihimbau untuk mendaftar dan merayakan kegiatan ini.
“Seperti yang kita ketahui burung migran juga menyinggahi Gorontalo, salah satunya di danau Limboto. Juga di pesisir pantai utara dan selatan,” sambung Iwan.
Dia memaparkan di Indonesia sudah ada beberapa daerah yang berkontribusi dalam kegiatan ini. Misal, di pulau Sumatera pada 2015 lalu, berupa ada kegiatan di Medan Sumatera Utara dan Bangka Belitung.
Lalu di Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan, Jakarta, Semarang, Purwokerto, Wonorejo di Surabaya, dan juga di Bima Nusa Tenggara Timur.
Adanya burung migran di suatu daerah menandakan daerah tersebut masih memiliki habitat tempat tinggal burung yang nyaman dan memiliki ketersediaan pakan.
Kedatangan mereka juga menjadi atraksi wisata, dengan mengamati perilaku burung, jenis pengembara dari belahan bumi utara yang paling banyak.
Pengembaraan para burung ini juga merupakan bahan pembelajaran bagi masyarakat untuk mengetahui respon mereka terhadap perubahan cuaca, serta bagaimana perjuangan mereka untuk bertahan hidup dari cuaca ekstrem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.