Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Jangan-jangan, Tukang Cukur Nanti dari Myanmar

Kompas.com - 10/01/2016, 18:40 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com — Pemerintah pusat ataupun daerah berkewajiban meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Seiring pemberlakuan MEA, dunia kerja menuntut adanya tenaga kerja yang andal sehingga persaingan semakin ketat.

"Bulan ini, MEA ini sudah di depan mata. Tidak heran, nanti ada perawat dari Amerika, dokter dari Singapura. Jangan-jangan, tukang cukur nanti dari Myanmar. Kita siap, tidak? Ya harus siap," ungkap anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI-P, Juliari P Batubara, di sela reses di Posko PDI-P Kelurahan Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (9/1/2016).

Kualitas SDM yang kompetitif, menurut Juliari, akan menjadi faktor penentu di dalam keberhasilan daerah untuk menjawab tantangan yang muncul di balik kesepakatan pemberlakuan pasar bebas bagi negara- negara di kawasan ASEAN ini.

Kesiapan semua komponen SDM yang dimiliki daerah ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang akan memasuki dunia kerja.  

"Mari kita berpikir, lebih penting (pembangunan) manusia. Bukan berarti tidak ada gunanya pembangunan jembatan atau jalan. Yang jelas, ke depan, hidup lebih sulit, persaingan lebih sengit," tuturnya.

Salah satu upaya melindungi tenaga kerja daerah dari pangsa pasar MEA, lanjutnya, adalah kebijakan di dalam perlindungan SDM pada industri padat karya. Persaingan bakal terjadi begitu ketat pada sektor ini.

Kesiapan SDM lokal dalam menghadapi MEA akan sangat menentukan jika mereka tidak ingin lapangan kerja diambil alih oleh tenaga kerja asing.

"Bayangkan jika satu industri padat karya mampu menyerap hingga 5.000 tenaga kerja. Kalau sektor ini direbut oleh negara lain, ini masalah besar bagi Indonesia," ucapnya.  

Salah satu tanggung jawab pemerintah daerah dalam menghadapi MEA adalah meningkatkan daya saing SDM di daerahnya. Pemerintah daerah harus memiliki strategi jitu dalam meningkatkan kualitas SDM tersebut.  

Perlu ada retraining untuk SDM bidang industri padat karya ini agar mereka dapat bertahan di tengah ketatnya persaingan dunia kerja. Hal ini dapat dilakukan pemerintah daerah dengan menggelar kursus atau upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal.

"Peningkatan kapasitas tenaga kerja. Ini selain keterampilan juga kemampuan berbahasa asing," ucapnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Semarang, Soemardjito, menyatakan keoptimisannya dalam menghadapi MEA, kendati Kabupaten Semarang menjadi salah satu tujuan favorit dari tenaga kerja asing (TKA).

Namun, pihaknya tidak terlalu khawatir bahwa kehadiran TKA akan mengurangi kesempatan kerja bagi tenaga kerja lokal karena tidak semua jabatan di perusahaan boleh diisi TKA.

"Hanya jabatan tertentu selevel direktur, komisaris, atau direktur utama,'' ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com