Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditemukan Paku, Baterai, dan Kabel di Sekitar Ledakan Depan Rumah Dinas Ridwan Kamil

Kompas.com - 01/01/2016, 21:09 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Benda yang meledak di depan rumah dinas Wali Kota Bandung Ridwan Kamil diduga jenis bom rakitan. 

Hal itu berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Dugaan sementara berdasarkan pengalaman dan olah TKP yang dilakukan tim, bahan yang ditemukan itu mendekati 80 persen bom. Hanya saja kami pastikan ke tim Puslabfor apakah itu bom rakitan, bom molotov, atau bom lainnya, kami belum tahu persis," ujar Kapolda Jabar, Irjen Pol Moechgiyarto, kepada wartawan di Markas Polrestabes Bandung, Jumat (1/1/2016).

Moechgiyarto membeberkan, sejumlah benda yang mendekati bom rakitan ditemukan di lokasi kejadian. Antara lain berupa mug dari stainles steel, paku berukuran 1,5 sampai 3 sentimeter, dan baterai ABC bentuk kotak dengan kapasitas 90 volt yang terlilit kabel hitam serta merah sepanjang 10 sentimeter.

"Mug itu sudah dimodifikasi dan pegangannya sudah tidak ada. Di atas mug itu ada tutup yang terpasang baut. Selain itu juga ada pecahan jam tangan dan pelindung tangki bensin rusak. Itu yang kami temukan di lokasi kejadian," kata Moechgiyarto.

Bom tersebut diletakkan di bawah mobil Suzuki APV milik TVOne yang diparkir di depan kantor Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Moechgiyarto menjelaskan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 01.20 WIB. Posisi mobil Suzuki APV terparkir di seberang rumah dinas Wali Kota Bandung.

Awalnya benda yang diduga bom itu meledak yang kemudian diketahui langsung kru TV One.

"Perkiraan semula hanya terjadi kebakaran tapi setelah didatangi dan dilakukan olah TKP ditemukan barang bukti itu," ujar Moechgiyarto. (Teuku Muh Guci S)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com