Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Jamin Kasus Pembunuhan Salim Kancil Akan Dituntaskan

Kompas.com - 30/09/2015, 16:03 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly menyayangkan terjadinya kasus pembunuhan Salim Kancil di Lumajang, Jawa Timur. Yasonna menjamin kasus tersebut akan dituntaskan secara hukum.

"Siapa pun (yang terlibat) harus diminta pertanggungjawabannya secara hukum," kata Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/9/2015).

Yasonna menegaskan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala Polri Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk mengusut kasus pembunuhan sadis tersebut. Ia menyayangkan masih adanya aksi main hakim sendiri yang menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. (Baca: Oesman Sapta: Pembunuh Salim Kancil Pantas Dihukum Mati)

"Ini negara hukum, tidak boleh orang meletakkan hukum di tangannya sendiri, main hakim sendiri, enggak bisa itu," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Salim Kancil merupakan seorang petani dan aktivis lingkungan hidup yang tergabung dalam Forum Petani Anti Tambang.

Salim dibunuh oleh belasan hingga puluhan orang pada Sabtu (26/9/2015) sesaat sebelum demo penolakan tambang pasir di Desa Selo Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Dalam peristiwa itu, puluhan warga pro-penambangan pasir mengeroyok dua orang, yaitu Tosan dan Salim.

Salim tewas dengan luka bacok dan luka di bagian-bagian lain tubuh dalam kondisi tangan terikat. Adapun Tosan mengalami luka serius dan kini dirawat secara intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Keduanya adalah aktivis penolak tambang di Selo Awar-Awar.

Hingga kini, Kepolisian Resor Lumajang terus menyelidiki kasus tersebut. Sebanyak 40 orang sudah dimintai keterangan dan 18 orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. (Baca: 18 Tersangka Pembunuh Salim Kancil Dipindah ke Polda Jatim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com