Dia tidak ingin, kejadian hilangnya surat rekomendasi PAN untuk calon wakil walikota Surabaya, Dhimam Abror, terulang lagi.
"Saya sendiri yang akan mengambil ke kantor DPP PAN dan Demokrat di Jakarta, jadi tidak mungkin hilang lagi," kata Soekarwo, Kamis (3/9/2015).
Namun, Gubernur Jawa Timur ini tidak dapat memastikan kapan dirinya ke Jakarta untuk mengawal surat rekomendasi yang dimaksud. Yang pasti, hari ini, dua nama kandidat pendamping Rasiyo sedang dimintakan restu kepada masing-masing keluarganya.
Dua kandidat kuat wakil Rasiyo adalah Esti Martiana Rachmie, mantan kepala dinas kesehatan Pemkot Surabaya dan pernah menjadi bawahan Risma pada tahun 2010-2012. Calon lainnya adalah mantan anggota fraksi Partai Demokrat DPR RI asal dapil Surabaya-Sidoarjo, Lucy Kurniasari.
Setelah rekomendasi sudah didapat, pasangan tersebut akan segera didaftarkannya ke KPU Surabaya.
"Saya berharap, di hari pertama perpanjangan pembukaan, sudah bisa didaftarkan," ungkap Soekarwo.
Sebelumnya, pasangan penantang Risma-Wisnu, yakni Rasiyo-Dhimam Abror dinyatakan tidak memenuhi syarat mendaftar sebagai pasangan calon pilwali Surabaya. Salah satunya adalah karena surat rekomendasi cawawali Dhimam Abror dari PAN yang dinilai tidak identik dengan aslinya (baca juga: Rasiyo-Abror Batal Lawan Risma-Wisnu di Pilwali Surabaya).
Rekomendasi asli dari PAN diduga digelapkan oleh seseorang yang diberi tugas mengambil surat itu ke DPP PAN di Jakarta saat Rasiyo-Abror mendaftar pada 11 Agustus lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.