Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kesal, Biaya Langganan PDAM yang Tinggi Baru Turun Setelah Diprotes

Kompas.com - 30/07/2015, 14:36 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis


NUNUKAN, KOMPAS.com - Belasan warga Nunukan, Kalimantan Utara, mendatangi kantor DPRD Nunukan. Mereka mengadukan tingginya biaya langganan air PDAM.

Muhammad Sahir, warga Jalan Pattimura, mengaku sampai harus mencicil pembayaran langganan air PDAM karena tidak mampu membayar Rp 3,45 juta. Padahal, dirinya tercatat sebagai pelanggan kategori rumah tangga.

“Saya terpaksa nyicil 3 kali karena jumlah tagihan sampai Rp 3,45 juta. Saya tercatat sebagai pelanggan rumah tangga, tapi untuk pembayarannya saya ditarik tarif niaga,” ujarnya, Kamis (30/7/2015).

Kenaikan tarif air PDAM yang tidak wajar dirasakan Sahir sejak awal tahun 2015. Sebelumnya, pada bulan Desember 2014, PDAM Nunukan menaikkan tarif hingga 80 persen. Namun, Sahir mengaku, sejak PDAM memberlakukan kenaikan tarif pembayaran paling tinggi berkisar Rp 800.000.

Sejak Januari 2015, kenaikan terus dialaminya hingga pada bulan Juni tagihan yang harus dibayarnya mencapai Rp 3,45 juta. Yang membuat heran Sahir adalah ketika pelanggan marah marah di loket pembayaran, bulan depannya tagihan airnya akan turun.

“Sebelumnya, tagihan saya Rp 1,8 juta. Setelah marah-marah, tagihan bulan depannya tinggal Rp 800.000,“ ujar Sahir.

Dia juga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan dari PDAM terhadap status pelanggan dari rumah tangga menjadi pelanggan niaga yang harus membayar lebih tinggi per kubik air yang digunakannya. Padahal dalam kartu meteran, dirinya tercatat sebagai pelanggan rumah tangga.

”Pembayaran dengan status niaga ini setelah pemakaian air saya lebih dari 10 kubik. Itu pun tidak ada pemberitahuan perubahan status menjadi pelanggan niaga,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Nunukan Danni Iskandar yang menerima Warga di ruang kerjanya berjanji akan menggelar pertemuan untuk meminta keterangan dari direkur PDAM Nunukan terkait keluhan warga akan tingginya pembayaran tarif pelanggan air.

“Informasinya, Direktur PDAM sedang dinas luar, sementara seminggu ini, dewan juga sibuk pembahasan KUA-PPAS APBD Perubahan. Jadi kita jadwalkan Senin depan untuk rapat dengar pendapat,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com