Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Hercules Jatuh, Yum Berlari Kencang Sambil Menangis

Kompas.com - 01/07/2015, 14:39 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Tangan Yumrokis Salikah gemetar. Matanya berkaca-kaca. Mulutnya seolah tak kuasa berkata-kata ketika melihat berita di televisi bahwa pesawat Hercules C-130 yang ditumpangi suaminya, Serka Kaliman, jatuh di Medan, Selasa (30/6/2015). 

Dengan harapan berita itu tidak benar, Yumrokis meraih telepon. Ia mencoba menghubungi dua nomor milik suaminya berulang kali, tetapi tidak aktif. Tidak menyerah, dia pun mencoba menghubungi ponsel milik teman suaminya yang juga bertugas di pesawat itu, tetapi sama saja, tidak aktif.

"Padahal, lima menit sebelumnya, almarhum (Serka Kaliman) menelepon. Dia mengabari sudah sampai Medan," ucap sepupu korban, Marti (45), kepada Kompas.com di rumah duka, Jalan Dakota, Kompleks Lanud Sulaiman, Rabu (1/7/2015).

Kondisi Yum setelah tidak berhasil mengontak suami dan temannya tidak menentu. Dengan tangisan yang kencang, ia pun berlari sekitar 500 meter ke kantor suaminya. Yum berniat menanyakan berita yang dilihatnya di televisi. Namun, kantor tempat sang suami bekerja pun tidak bisa memberikan keterangan pasti. Sebab, kemarin, Lanud Sulaiman pun masih menunggu kepastian kabar kecelakaan di Medan yang menewaskan empat anggotanya.

"Yum tidak berhenti menangis. Dia lari dengan sangat kencang sambil menangis untuk menanyakan kabar itu. Tapi, mereka (pihak kantor) pun belum ada kabar. Yum akhirnya kembali ke rumah dengan tangisan yang tiada henti," ucap Marti.

Hingga akhirnya kepastian meninggalnya sang suami pun didapat. Yum ditemani kedua anaknya, Gilam Ardhan Putra Pratama, yang baru lulus SMA, dan Ardyaratna Dealuti, yang baru masuk SMP, terlihat saling menguatkan.

Air mata masih terus menetes di pipi mereka hingga kini. Tangan mereka pun terkadang terlihat saling berpegangan. Hingga berita ini diturunkan, kedua anak korban yang merupakan atlet taekwondo dan voli tidak pernah menjauh dari sang ibu. (Baca: Pak RT "Super Baik" Korban Hercules, Sukses Bawa Anaknya Jadi Atlet)

Mata Yum yang mengenakan jilbab hitam ini pun terus meneteskan air mata. Mereka tidak menyangka kepergian suri teladan mereka begitu cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com