Suprianto diduga bunuh diri di lokasi yang sama, dengan menembak keningnya. Polisi hingga Rabu malam masih mendalami motif penembakan dan tindakan bunuh diri itu.
Informasi yang diperoleh Kompas, Rabu sekitar pukul 11.30, Suprianto mendatangi rumah Dedi sambil membawa senjata laras panjang SS1 V2. Suprianto marah-marah dan adu mulut dengan Dedi di dapur hingga menembakkan peluru ke tubuh Dedi di bagian kepala, dada, dan kaki.
Saat Eka Kumala Sari, istri Dedi, datang, Suprianto meminta Eka untuk menembak dirinya. Suprianto mengatakan hendak bunuh diri, tetapi Eka lari ke luar rumah. Eka kemudian mendengar bunyi letusan. Suprianto, warga Perbaungan, diduga menembak kepalanya sendiri.
Senjata SS1 V2 ditemukan dalam pelukan Suprianto, sementara senjata revolver milik Dedi masih utuh tersimpan di lemari. Jenazah keduanya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk diotopsi.
Kepala Polres Serdang Bedagai Ajun Komisaris Besar Guntur Agung Supono membenarkan adanya penembakan tersebut. Polres masih mendalami kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan motif penembakan.
"Kami masih mendalaminya dengan memeriksa saksi dan mencari bukti untuk mengetahui secara pasti kejadian dan motifnya," kata Guntur.
Ditanya perihal kemungkinan masalah utang-piutang mengingat Suprianto sering meminjamkan uang dan Dedi membantu menagih uang itu, Guntur menyatakan masih mengumpulkan dan meneliti bukti transaksi.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Setyo Purwanto mengatakan, berdasarkan pemeriksaan luar, dua jenazah yang diterima di Rumah Sakit Bhayangkara diidentifikasi terluka. Satu jenazah luka tunggal di kepala. Jenazah yang lain mengalami tiga luka tembak. (WSI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.