Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Surabaya yang Hilang di Turki Dikenal Tertutup

Kompas.com - 10/03/2015, 16:51 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Sebanyak enam dari 16 WNI yang hilang di Turki adalah warga Surabaya. Mereka adalah satu keluarga yang tinggal di Jalan Kedung Sroko VII/28. Selain terkenal keluarga yang religius, keluarga Jusman Ary juga terkenal sebagai keluarga yang sangat tertutup.

Bersama istrinya, Uly Isnuri, serta keempat anaknya, yaitu Urayna Afra (17), Dayyan Akhtar (7), Aura Kordova (9), dan Humaira Hafshah (1), Jusman menempati rumah warisan orangtuanya itu sejak 10 tahun terakhir. Selasa (10/3/2015) siang, rumah yang tembok depannya mulai rapuh itu dalam keadaan terkunci.

Yopi, salah seorang tetangga, mengaku dua pekan lalu dia melihat keluarga tersebut. "Saat itu seperti akan pergi, tapi tidak tahu ke mana, karena orangnya hampir tidak pernah bersosialisasi," kata Yopi.

Menurut Yopoi, dia dan para tetangga lain tidak pernah tahu di mana Jusman bekerja. Yang mereka tahu, Jusman sering berceramah di masjid terdekat dan sering menjadi imam saat shalat. "Istrinya juga jarang sekali keluar, kalau keluar menggunakan cadar," kata Yopi.

Bukan hanya suami dan istri, keempat anaknya sepertinya juga dibatasi untuk keluar rumah. Bahkan, kata Yopi, sepertinya anak-anak itu tidak disekolahkan secara formal. Namun, semuanya pintar dalam mengaji.

Sebelumnya diberitakan, ada delapan nama yang disebut Kementerian Luar Negeri yang tercatat sebagai warga Surabaya. Enam di antaranya adalah satu keluarga yang pernah tinggal di Jalan Kanser 35, Ploso, Kecamatan Tambaksari. Mereka adalah Jusman Ary Sandy (suami), Ulin Isnuri (istri), beserta keempat anaknya.

Sementara dua lainnya tercatat pernah tinggal di Surabaya, tetapi sudah pindah. Keduanya atas nama Salim Muhamad Attami (28), yang pernah tercatat bertempat tinggal di Jalan Kalimas Hilir III, serta Soraiyah Cholid yang pernah tercatat tinggal di Jalan Ampel Melati I Surabaya.

Mereka adalah 16 WNI yang memisahkan diri saat ikut tur ke Istanbul, Turki. Setibanya di Bandara Attaturk, Turki, pada tanggal 24 Februari 2015, mereka memisahkan diri dan tidak bergabung kembali dengan rombongan tur hingga waktunya pulang ke Indonesia. Ada yang menduga mereka bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com