Bus yang terguling di pinggir ruas tol dalam kondisi hancur. Selanjutnya, aparat mengangkat bus yang terguling. Saat bus diangkat, ada tiga jenazah yang semula tergencet bus. Selain itu, sejumlah kaki dan tangan terlihat menjulur dari badan bus.
Sementara itu, Juari, salah satu korban selamat, terbaring bersama tiga korban lainnya di depan ruang pengaduan IGD RS dr.Kariadi, Jumat (20/2/2015). Sembari menahan sakit, Juari menceritakan awal mula kejadian kecelakaan tersebut.
"Posisi saya di kursi bagian belakang sebelah kanan. Saya sangat merasakan saat bus mulai miring ke kanan. Semua terjadi begitu cepat, tahu-tahu bus sudah dalam posisi miring," ceritanya sembari memejamkan mata.
Pria asal Desa Dander, Bojonegoro itu melanjutkan, saat posisi bus sudah miring, dia hanya mendengar jeritan orang-orang yang ada di dalam bus. Dia sadar dan berusaha mengeluarkan diri melalui pintu yang posisinya di atas kepalanya karena posisi bus sudah miring.
Setelah berhasil keluar, dia kemudian duduk sembari menahan sakit di seluruh tubuhnya. Di luar, dia masih mendengar jeritan para penumpang yang masih terjebak di dalam bus.
"Yang paling sakit di dada dan kaki kanan saya. Jari jemari kaki kanan saya sobek. Saya sendirian, tidak bersama keluarga," ungkapnya lalu enggan berkomentar lagi.
Berdasarkan pantauan, sementara ini, ada 29 korban kecelakaan yang dirawat di RS dr.Kariadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.