Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Diganti Dialog, Para Pedagang Ajak Bupati "Selfie"

Kompas.com - 29/01/2015, 16:29 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com - Rencana puluhan pedagang kuliner Alun-alun Bung Karno, Ungaran, menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Bupati Semarang, Kamis (29/1/2015), batal dilakukan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) membujuk mereka untuk menggelar pertemuan di Aula alun-alun Bung Karno tanpa harus menggelar unjuk rasa di kantor Bupati.

Sejumlah petugas dari kepolisian dan TNI sebenarnya sudah bersiap-siap untuk mengawal unjuk rasa mereka dari titik kumpul di Alun-alun Bung Karno menuju kantor upati di Jalan Diponegoro Ungaran.

Bupati Semarang Mundjirin pun akhirnya menyambangi para pedagang dan menggelar dialog dengan mereka. Setelah dialog berakhir, para pedagang yang kebanyakan adalah ibu-ibu meminta kesediaan bupati untuk foto selfie.

"Pak Bupati, selfie dulu pak," kata Tanti (35), pedagang sate kelinci, ditimpali seruan belasan ibu-ibu pedagang lainnya.

Mundjirin akhirnya memenuhi permintaan para pedagang untuk berfoto bersama. Beberapa menit, selfie berlangsung di tengah canda tawa.

"Sudah, sudah ya, saya kerja dulu," pamit Mundjirin kepada para pedagang.

Mundjirin mengatakan, dalam dialog tersebut, para pedagang menyampaikan keluhan dan tuntutan kepadanya, seperti tidak maksimalnya fasilitas pendukung alun-alun sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pedagang maupun pengunjung.

"Di antaranya pembagian air yang tidak merata, WC tidak ada air, tidak ada mushala, parkir dan keamanan serta alokasi pembagian los yang hanya menampung 80 pedagang. Padahal pindahan dari alun-alun mini lebih dari 100-an," ujar Mundjirin.

Dia juga mengakui bahwa pengelolaan Alun-alun Bung Karno yang tergolong baru ini belum maksimal. Dirinya mencontohkan, pengelolaan parkir antara lokasi di lapangan dengan tempat kuliner dikelola oleh dinas yang berbeda.

"Ada yang dikelola Dishub, ada yang dikelola Disperindag. Ke depan akan kita satukan," ungkapnya.

Masalah lain yang yang cukup krusial, lanjutnya, adalah persoalan retribusi. Mundjirin mengaku para pedagang belum terbiasa dengan keteraturan, menyusul mereka sebelumnya dalah pindahan PKL pasar tumpah yang berdagang di Alun-alun Mini Ungaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com