Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rani Andriani Tak Pernah Membayangkan Bakal Dihukum Mati

Kompas.com - 17/01/2015, 13:41 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com - Rani Andriani alias Melisa Aprilia tidak percaya dan tak pernah membayangkan bakal menghadapi hukuman berat berupa vonis mati. Perempuan asal Cianjur, Jawa Barat, itu merasa tidak mengerti dan terjebak dalam lingkaran peredaran narkotika di Jakarta.

Kuasa hukum Rani, Yudi J, mengatakan, kliennya saat itu seorang gadis muda yang diajak ke Jakarta karena diiming-imingi bekerja oleh seseorang asal Afrika. Ia merasa diperlakukan dengan baik karena diberi pakaian, makanan enak, dan lainnya.

"Kalau bahasa saya, Rani itu tidak mengerti dan merasa terjebak... Kemudian Rani dipacari, sehingga dia tidak bisa keluar dari situasi seperti itu," ujar Yudi J sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Jumat (16/1/2015).

Rani dinyatakan terbukti ikut jaringan peredaran narkotika yang dikendalikan sepupunya, Meirika Franola dan seorang lurah di Rancagoong, Deni Setia Marhawan, yang juga masih saudaranya. Rani juga dinyatakan terbukti terlibat dalam penyelundupan 3,5 kilogram heroin hingga divonis mati Pengadilan Negeri Tangerang pada 22 Agustus 2000.

Rani merupakan salah satu terpidana mati yang segera dieksekusi Kejaksaan Agung setelah grasinya ditolak pada 30 Desember 2014. Ia bersama empat napi lain akan dieksekusi mati di Nusakambangan pada Minggu (18/1/2015) tengah malam nanti.? Adapun seorang napi perempuan lain akan dieksekusi mati di Boyolali pada waktu yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com