Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luka Tikam di Dada Renggut Nyawa Aiptu Joko

Kompas.com - 05/01/2015, 12:47 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Idriani Mantang tidak ingin turun dari mobil jenazah saat jasad suaminya antre di depan Instalasi Pemulasaran Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Kandouw, Manado. Saat itu hari menjelang malam.

Selain jasad suaminya, petugas medis di RSUP Prof Kandouw juga sedang mengotopsi korban tewas lainnya dari berbagai kasus kriminalitas yang terjadi hari itu. Mata Idriani sembab, dan sesekali menyeka air mata yang terus bercucuran.

Dia terlihat memeluk jasad suaminya Aiptu Joko Suswanto (45) yang ditutupi kain batik. Sambil menunggu ditangani petugas, Indriani mengisinya dengan membaca Alquran. Di luar sejumlah sejawat korban menungguinya.

Malam sebelumnya, korban sebagaimana biasanya berpamitan untuk melaksanakan dinas di Polsek Urban Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara. Korban tercatat sebagai anggota lalu lintas di situ. "Dia waktu itu sedang mendapat giliran piket malam," kata Irmanto Mantang, kakak ipar korban, Senin (5/1/2015).

Jelang pagi, Indriani kesulitan menghubungi korban melalui sambungan telepon. Tak berapa lama, dia lalu mendapat kabar, suaminya telah meninggal. "Kami semua kaget mendengar informasi itu, dan saya langsung menuju ke lokasi kejadian," tutur Irmanto.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang merupakan warga Desa Sonuo, Kecamatan Bolangitang Barat itu ditemukan oleh dua orang bocah dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu (4/1/2015) sekitar pukul 06.30 WITA.

"Mereka waktu itu mau menyapu halaman rumah makan Tepi Laut di Desa Kuala Utara. Mereka kaget karena ada sesosok orang yang terlihat tidur di bawah pohon di belakang rumah makan itu," kata Irmanto.

Dua bocah itu, Sri (11) dan Oktavi (10) lalu memanggil kakek mereka. Warga kemudian berkumpul setelah mengetahui sosok itu adalah Joko yang sudah tak bernyawa. Mereka lalu melaporkan ke polisi yang kemudian membawa korban ke RSUD Bolmut.

Berdasarkan hasil visum terdapat luka tikaman di bagian dada dan sejumlah luka lainnya di bagian kepala. "Untuk keperluan otopsi, korban dibawa ke RSUP Kandou Manado," ujar Kanit Patroli Polsek Urban Bolangitang, Aiptu Evriadi Katili.

Polisi kemudian mengolah tempat kejadian perkara. Berdasarkan informasi yang dihimpun, tak butuh waktu lama, dua terduga kemudian dibekuk. "Mereka adalah IP (25) dan IN (23), yang masih punya ikatan saudara. Keduanya adalah kakak beradik. Keduanya warga Desa Talaga Kecamatan Bolangitang Barat," ujar Kepala Kepolisian Sektor Urban Kaidipang Kompol Mecky Bawengan.

Selain kedua terduga itu, masih ada empat orang lainnya yang dicurigai terlibat dalam peristiwa pembunuhan tersebut. Polisi hingga kini masih mendalami motif pembunuhan yang mewarnai awal tahun 2015 di Sulawesi Utara itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com