"Setahu saya, Mas Ir pernah di Adam Air sebelum menjadi pilot di AirAsia," ujar Hendro Kusumo Broto, sepupu Kapten Irianto, di Kampung Dukuh, Maguwoharjo, Sleman, Minggu (28/12/2014).
Hendro mengungkapkan, Irianto memutuskan untuk pindah ke AirAsia setelah pada Maret 2008 lalu Adam Air Bangkrut. Namun, lanjutnya Hendro tidak mengetahui pasti rute penerbangan yang dilalui oleh Kapten Irianto.
Kabar pesawat AirAsia QZ-8501 rute Surabaya-Singapura yang diawaki oleh Iranto, lanjutnya menjadi pukulan kedua kali bagi keluarga. Sebab, keluarga masih berkabung atas meninggalnya Adik Kapten Irianto.
Bahkan, beberapa waktu lalu Irianto pulang ke Yogyakarta untuk datang ke acara tujuh harian adiknya, Edi. "Seperti pukulan dua kali. Mungkin ini cobaan," ujarnya.
Keluarga berharap ada titik terang keberadaan pesawat AirAsia QZ-8501 dan Kapten Irianto. "Semoga semuanya selamat. Keluarga berharap segera dapat kabar," ujarnya.
Seperti diketahui, pesawat AirAsia QZ-8501 tujuan Surabaya- Singapura hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Juanda Surabaya Minggu 28 Desember 2014 pukul 05.20 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.