Dua kelompok yang terlibat bentrokan adalah mahasiswa asal suku Kabupaten Jeneponto dan mahasiswa asal Kabupaten Palopo. Setelah terlibat bentrokan, mahasiswa asal Palopo terlibat lagi bentrokan dengan warga Jl Mannuruki 2. Mereka saling serang dengan batu, panah, parang dan senjata api rakitan.
Petugas dari Polsekta Tamalate yang datang di lokasi bentrokan tak kuasa mengamankan situasi sehingga meminta bantuan anggota Polrestabes Makassar dan Polsekta Rappocini. Setelah ratusan petugas tiba di lapangan, bentrokan berhasil diredam dan situasi keamanan di Jl Mannuruki 2 kembali kondusif.
Selanjutnya, polisi melakukan penyisiran di sekitar lokasi bentrokan. Dalam penyisiran yang dilakukan di asrama Palopo, polisi menemukan dua senjata api rakitan jenis Papporo, dua pucuk senjata api rakitan jenis FN, tiga parang, sebilah badik, enam belas anak panah dan dua ketapel.
Selain itu, lima orang mahasiswa diamankan, seorang mahasiswa didapati badik terselip di pinggangnya dan dua orang warga kena panah.
"Dua warga yang kena panah itu masing-masing Renaldi (20), warga Jl Mannuruki 2, dan Fais (20), warga Jl Bontoduri 1 Stapak 1, kena panah di kelopak mata sebelah kirinya. Kedua korban kini dirawat di RS Bhayangkara," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi, Senin (8/12/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.